Sekumpulan pemuda berjalan menyusuri koridor sekolah. Dari kelas tidak terpakai menuju sebuah ruangan pemilik sekolah. Walaupun hari telah berganti menjadi malam, tetapi tidak menyurutkan langkah kaki mereka. Sebab puluhan cahaya lampu bersinar menerangi perjalanan mereka.
Wajah keempat pemuda tersebut telah babak belur hampir tak berbentuk. Darah yang telah mengering mengotori wajah mereka. Sesekali ringisan keluar dari mulut mereka yang disumpal. Dengan pasrah mengikuti perintah dari Kevin.
"Cepatlah! Lambat sekali jalan kalian!" teriak Henry.
Memang ada tiga pelaku yang meneror Audy, tetapi satu siswa lagi dicurigai terhubung oleh si penelepon misterius. Akhirnya mereka sampai di depan ruangan Rey. Kevin segera melapor ke dalam sedangkan keempat pemuda berdiri dengan pasrah.