Langkah kaki Audy terhenti sesaat, ketika ia sudah berada di depan ruang kelas. Ia mencoba menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Berharap beban yang menghimpitnya terangkat. Kehadirannya di sekolah saat ini telah memicu beragam reaksi dari seluruh siswi di sekolah.
Akibat ulah Rey kemarin, ia harus menjadi sasaran opini publik. Rasanya enggan untuk menghadiri pelajaran hari ini. Namun, Audy telah menyanggupi keinginan saudara kembarnya itu. Sehingga mau tidak mau ia harus menepatinya.
Pada saat Audy berjalan memasuki ruangan, kericuhan di sekitarnya mereda. Suasana kelas menjadi sunyi dan terasa canggung. Banyak pasang mata menatapnya dengan penuh rasa penasaran. Membuat gadis itu mendesah lelah.
"Jangan menatapku seperti aku telah berhutang ribuan dollar pada kalian!" tegur Audy dengan sikap acuh tak acuh.