Gadis itu mencoba mengulang setiap baris kata yang tertulis pada surat perjanjian. Hatinya bergetar menyadari perjuangan yang dilakukan oleh kekasihnya. Air mata mengenang pada kedua pelupuk matanya. Ia benar -benar tidak tahu harus berbicara apa. Lalu ia mengangkat pandangan matanya mengarah kearah samping. Lebih tepatnya dimana Rey berada saat ini.
"Ini... sungguh aku tidak tahu harus mengatakan apa kepadamu." ujar Audy merasa emosinya bercampur aduk.
Sebuah tangan menjulur ke samping, mengusap lembut air mata yang jatuh membasahi kedua pipi gadis itu. Seulas senyum menghiasi paras tampan rupawan pemuda tersebut. Rey tidak menutupi sedikitpun rasa cinta yang terlukis pada binar kedua matanya. Dengan perlahan ia menyingkirkan surat perjanjian itu dari atas pangkuan kekasihnya. Kemudian mengangkat tubuh mungil Audy untuk kembali ke atas pangkuannya.
"Tidak perlu mengatakan apapun, cukup percaya sepenuhnya kepadaku." bisik Rey pelan tetapi terdengar merdu di telinga gadis itu.