Gadis berparas cantik itu bergegas berjalan menuju ke kamar utama. Tangan kanannya menjulur ke depan meraih kenop pintu. Lalu mendorongnya hingga terbuka lebar. Ia melangkah masuk ke dalam kamar, tetapi tidak menemukan tanda- tanda keberadaan kekasihnya. Kemudian Audy memeriksa kamar mandi, balkon kamar dan sekitarnya.
Namun, ia harus menelan kekecewaan karena tidak berhasil menemukan batang hidung Rey. Tidak ingin berhenti sampai disitu. Gadis berparas cantik tersebut memulai pencariannya ke ruangan lain. Ia mendatangi setiap ruangan satu- persatu. Akan tetapi, belum juga menemukan kekasihnya.
Akhirnya langkah kakinya terhenti di depan sebuah pintu ruangan terakhir. Sebersit keraguan muncul dalam hati. Atau memang kekasihnya meninggalkan penthouse ini. Salah satu tangannya menjulur ke depan, mencoba meraih pegangan pintu. Dengan hati- hati ia mendorong pintu tersebut hingga terbuka sedikit.