Pemuda itu segera melepaskan lumatannya. Instingnya bekerja dibawah pengaruh obat. Sehingga ia tidak memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Kemudian ia membungkukkan badan untuk meraih sebuah dompet yang tergeletak di atas lantai. Tanpa ragu ia membuka resleting pada dompet milik Megan tersebut.
Selembar card lock berhasil pemuda itu temukan. Ia mengalihkan pandangannya sesaat kearah gadis di hadapannya. Megan terlihat meracau sambil memeluk tubuhnya sendiri. Lalu ia melangkah mendekati pintu kamar. Salah satu tangan menjulur ke depan mengetuk card lock pada kontak sensor. Setelah terdengar bunyi bip, pintu langsung dibuka selebar mungkin oleh Aland.
Tangan kanannya langsung menyeret tubuh mungil Megan untuk memasuki kamar. Gadis itu terus memberontak sambil meracau tidak jelas. Hal ini bukan pertama kalinya diketahui oleh Aland. Hanya satu yang berada di otak pemuda tersebut. Yaitu segera menghilangkan pengaruh obat sialan tersebut.