Setelah memakirkan kendaraannya di halaman rumah, seorang gadis bergegas turun dari kendaraannya. Ia menyampirkan tas punggungnya di pundak sambil menenteng sebuah kantong plastik berisi beberapa novel. Tangan lainnya menekan tombol pada remote control. Supaya mobil yang baru saja digunakan olehnya secara otomatis terkunci.
Pandangan mata Audy terangkat sedikit ke atas menemukan mobil sport milik Aland telah terparkir sempurna di halaman. Sehingga membuat gadis itu tampak menghembuskan nafas dengan kasar. Lalu melangkahkan kakinya menuju ke arah bangunan rumah yang ada di hadapannya. Ia bersikap setenang mungkin, padahal kenyataannya jantungnya berdegup kencang. Berharap Aland tidak menyadarinya mengingat mereka berdua memiliki ikatan batin lebih kuat.