"Berikan ponselmu kepadanya!" jawab Audy pada akhirnya.
"Katakan saja langsung, ia dapat mendengarnya!" balas Aland sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
"Hai, baby girl! Maafkan aku yang telah menyakiti perasaanmu lagi. Sungguh aku sangat menyesal... aku bersedia mengikuti semua kemauanmu, tetapi tolong jangan tinggalkan aku!" ucap Rey dengan lirih.
"Baguslah kalau kau benar -benar menyesalinya! Aku berharap kau membuktikan ucapanmu! Aku tidak butuh janji manismu yang menyesatkan!" balas Audy sinis.
"Aku akan berusaha! Tolong jangan blokir panggilan teleponku, setidaknya aku masih bisa mendengar suaramu setiap saat." mohon Rey.
Tuan Farraz dan Aland langsung menatap ke arah Rey dengan tatapan sulit diartikan. Mengingat pemuda ini tidak pernah memohon kepada siapa pun. Namun, hari ini mereka mendengarnya dengan jelas. Sudah dua kali Aland melihat Rey serapuh ini di hadapan adiknya.
