Audy menolak uluran tangan kekasihnya karena masih merasa kesal. Sehingga ia beranjak berdiri dari sofa dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Tidak lupa tas punggung tersampir di salah satu pundak gadis itu. Tingkahnya langsung membuat pemuda itu emosi.
"Kau tidak perlu marah! Di sini aku yang diselingkuhi olehmu, seharusnya aku yang berada dalam posisi marah!" ungkap Audy dingin.
Pemuda itu terdiam mendengar perkataan tegas kekasihnya. Ia kehilangan kata- kata yang ingin diucapkan sebelumnya. Akhirnya dengan pasrah Rey berjalan mengikuti Audy menuju ke pintu keluar. Salah satu tangan menggenggam ponsel dan tangan lain di masukan ke dalam saku celananya.
Selama berjalan menyusuri lorong sekolah, tidak ada percakapan yang terjadi di antara keduanya. Rey memahami dengan baik kekasihnya masih kesal dengannya. Sehingga membiarkan gadis itu bertindak sesuka hati. Supaya kemarahan Audy cepat mereda.