Keesokan harinya...
"Audy!" teriak seseorang dari arah belakang.
Gadis itu langsung menoleh kearah sumber suara. Ia baru saja turun dari kendaraan. Namun, sudah disambut oleh lengkingan seseorang yang memekakkan gendang telinganya. Secara reflek salah satu tangan, mengusap daun telinganya hingga memerah.
"Aduh, Wyn! Bisa ngga sih ngomongnya pelan- pelan!" keluh Audy dengan cemberut.
"Sorry, abis kabur ngga ngajak- ngajak!" celetuk Wyne asal.
"Kalau ngajak- ngajak namanya bukan kabur, tapi jalan- jalan!" balas Audy.
"Mau sampai kapan kalian berdiri di sana? Masuk!" tegur Aland kepada dua gadis tersebut.
"Aye, captain!" sahut Wyne.
"Hmm" gumam Audy.
Mereka mulai berjalan menyusuri koridor sekolah. Aland memutuskan untuk mengantar Audy menuju ke kelas matematika. Salah satu tangan sibuk memainkan benda pipih berwarna sierra blue. Sedangkan tangan lain berada dalam saku celananya.