Pertama-tama sebelum membaca cerita ini, saya mengingatkan bahwa:
Cerita ini mengandung beberapa unsur yang kurang pantas untuk umum dan pembaca dibawah umur, seperti Seks, kata-kata umpatan, terdapat konten yang sedikit menyinggung, juga mengandung unsur yang tabu, kasus bunuh diri sebagai topik utamanya, gangguan mental, minuman keras dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Cerita ini hanyalah fiktif, jika sekiranya ada kesamaan tokoh maupun latar belakang, hal itu merupakan unsur yang benar-benar tidak disengaja.
Sifat dan latar belakang karakter disini beragam, mulai dari kepercayaan/agama, ras, orientasi seksual, tempat asal, dll. Mungkin bagi sebagian pembaca agak risih/merasa kurang nyaman dengan hal itu. Mohon untuk menyikapinya dengan baik.
Alur cerita ini sedikit lambat, jadi bagian awal dan pembahasaannya mungkin akan cukup membosankan untuk dibaca, mungkin karena saya tidak ingin terburu-buru untuk mengenalkan konflik. Juga, cerita ini juga mungkin terdapat kesalahan dalam Lore dan Sistem, Walaupun begitu, saya berharap kalian menyukai cerita ini sebagaimana adanya.
Semakin banyak saya membaca ulang dan merevisi tiap bagian, saya merasa bahwa cerita ini sungguh konyol dan bodoh, ha-ha.
Tambahan: Sebetulnya juga cerita ini berfokus menceritakan mengenai kesehatan mental dan trauma. Mungkin kalau saya kurang tahu banyak tentang masalah itu serta latar yang saya ceritakan, saya mohon maaf. Dan ... jangan lupa untuk memberikan Vote & Comment jika kalian suka.
Dan juga: Cerita ini benar-benar tidak mempromosikan atau mendukung aksi bunuh diri.
Sincerely
-Zack
______________________________________________________
"A Novel must have either one living character or a perfect pattern: fails otherwise."
-E. M. Forster