Akhirnya Galaksi mengatakan sebuah kalimat yang memang sudah ia pendam sejak lama. Ketergantungan dirinya akan kehadiran Caramel membuat Galaksi tidak memiliki alasan lain lagi untuk menahan diri. Rasa candunya juga sudah tidak mampu selalu diam dan menahan segalanya. Galaksi membutuhkan kepastian agar ia juga tidak melakukannya setengah hati. Ya, walaupun Galaksi tahu apa yang akan ia hadapi. Tapi kembali lagi pada yang Galaksi pikirkan. Setidaknya ia pernah merasakan kebahagiaan ini.
Memiliki Caramel seutuhnya hanya untuk dirinya saja. Tidak untuk dibagi.
"Galaksi!"
Suara Emilio langsung terdengar dan menginterupsi percakapan yang terjadi di antara Caramel dan dirinya. Galaksi pun menoleh ke belakang dan mendapati Emilio disana.
"Pak Alvian nyariin elo." katanya kembali bersuara.
Galaksi mengangguk singkat, kemudian langsing beranjak berdiri. Tak lupa Galaksi mengacak puncak kepala Caramel dengan penuh rasa yang ia salurkan.