Suara kicauan burung menemani langkah keluarga Smith yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke pemakaman khusus tempat para orang yang cukup terpandang di makamkan.
Sebuah mobil terbuka membawa kelima anggota keluarga itu dalam suasana hangat nan hikmat. Tidak ada seorang pun yang berbicara disana, bahkan tak ada pula yang berani berkata-kata. Terutama ketiga Trigonometri yang biasanya berisik, sekarang bisa menyesuaikan diri dan menempatkan diri dimana mereka sekarang. Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah makam yang berlapiskan marmer yang terlihat bersih dan cantik. Marmer putih beserta tanda salib di tengah-tengah pemakaman itu menambah kesan elegan. Tak kelupaan dua buah vas bunga di bagian kepalanya yang tampak cantik, seperti yang terbaring di dalam sana semasa hidupnya.
"I'm back, my love."
Suara opa Bimalah yang pertama kali menyapa di area pemakaman itu yang memang hanya ada mereka berlima.