Caramel memperhatikan punggung tegap Galaksi yang berjalan menjauhi dirinya. Pria itu sama sekali tidak menoleh sedikit pun ke belakang untuk melihat Caramel, memang khas Galaksi banget. Hingga tidak lama kemudian, Vertur pun datang menghampirinya dan langsung memegang gagang pendorong di belakang tubuh Caramel.
"Astaga Tur, gue kaget." kata Caramel yang memang sangat kaget karena Vertur yang mendadak datang tanpa mengucap salam atau menyapanya lebih dulu.
"Kita balik ke ruangan sekarang." kata Vertur memberitahu dan langsung mendorong kursi rodanya kembali masuk ke dalam rumah sakit tersebut karena memang tamannya berada di tengah-tengah rumah sakit, tapi dengan ruangan yang terbuka.
"Vertur." panggil Caramel pelan.
Vertur tidak bersuara sama sekali. Ia memilih untuk diam saja selama mendorong kursi roda yang digunakan Caramel saat ini.
"Vertur!" panggil Caramel lagi dengan nada sedikit keras karena Vertur mengabaikan panggilannya.
"Gue enggak tuli, kak." celetuk Vertur pula.