Joana memperhatikan Antariksa yang duduk termenung seorang diri di bawah gelapnya malam. Untungnya di atas sana bertengger bulan purnama penuh, sehingga cahaya dati bulan itu bisa menerangi langit di atas sana dan tampak indah di lihat dari tempatnya Joana saat ini. Joana tersenyum tipis melihat punggung lebar milik Antariksa yang terlihat rapuh. Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Antariksa yang sepertinya tidak ingin beranjak dari sana dalam waktu dekat.
"Antariksa." panggil Joana dengan nada suara rendah.
"Lo baru datang?" tanya Antariksa yang terdengar hanya berbasa-basi saja bagi Joana.
"Iya. Lo ngapain sendirian disini?" tanya Joana dan mendudukkan dirinya tepat di sebelah Antariksa.
Antariksa terlihat menghelakan napas kasar, Joana dapat melihatnya.
"Ada yang larang?"
"Enggak ada yang larang, tapi gue enggak suka lihat lo seorang diri." kata Joana memberitahu apa yang ia rasakan pada Antariksa.
"Gue udah biasa." kata Antariksa pula.