Setelah makan malam di tempat yang diinginkan Naya, Rudy langsung mengantarkan Naya pulang. Ia fokus menyetir dalam keheningan.
Sementara Naya hanya diam dengan pikirannya
Pertama kali Naya merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia yang menolak ajakan Rudy untuk kembali bersama. Namun, mengapa ia yang merasa kecewa.
Gadis itu mengembuskan napasnya lelah. Matanya menatap pemandangan di luar jendela mobil. Pikirannya menjelajah, bertanya-tanya apakah tanpa sadar ia telah melibatkan perasaannya dengan laki-laki itu.
Naya tak ingin ada hal itu dalam hubungan mereka.
Tapi Naya rasa semuanya sudah terlambat. Sedikit hatinya memang untuk cowok itu.
Dan yang sedikit itu harus segera Naya buang sejauh mungkin.
Di sampingnya Rudy diam-diam melirik Naya, cowok itu sedikit ragu-ragu menyentuh tangan Naya. Ia hanya ingin menggenggamnya. Merasakan bagaimana tangan itu sekarang. Apakah rasanya masih sama seperti dulu.