Gadis itu menggerakkan kepalanya mengikuti alunan musik lewat headset yang tersumpal pada kedua telinganya. Hari ini kelas mereka sedang kosong—suatu kebahagiaan bagi ia dan teman-temannya.
"Nay, lo tau nggak?" Cilla menepuk bahu gadis itu dari belakang.
"Kagak tau gue," balas Naya. Bodo amat.
Cilla mengerucutkan bibirnya. "Serius dikit dong, Nay."
Naya justru mengangkat kedua bahunya acuh.
Justru Inessa yang bertanya. "Kenapa, Cil?"
"Gue kemarin-kemarin pernah liat pacarnya Naya di cafe depan sama cewek lain. Menurut gue sih anak sekolah sini juga, kayak pernah liat gitu mukanya."
Meski masih menikmati lagu, Naya tetap bisa mendengar dengan jelas cerita sahabatnya itu. Ia tetap memilih diam.
"Nay, cowok lo tuh digosipin," beritahu Dila.
"Siapa cowok gue?" Naya melepaskan headsetnya.
Dila berhenti mengetikkan pesan untuk pacarnya. Alisnya bertautan kala mendengar pertanyaan itu.
"Emang selain Rudy cowok lo siapa aja?"