Dara menarik tangan Zoya, lalu menutup pintu kamarnya. Dara membawa Zoya untuk duduk di tepi ranjang miliknya. "Kalau lo capek, lo boleh istirahat."
Zoya tersenyum kecil, Dara satu-satunya orang yang mau mendengar setiap keluh-kesahnya. "Boleh gue pinjem handphone lo?"
"Ambil aja"
Zoya segera mencari kontak Mamanya yang sudah tersimpan di handphone Dara, ia memang kerap meminjam handphone gadis itu untuk menghubungi sang Ibunda.
Zoya mengetuk-ngetuk hanphonenya, menunggu balasan dari orang itu. Detik demi detik berganti, bahkan sampai beberapa menit masih belum ada balasan. Zoya tersenyum kecil, berusaha mengerti keadaan Mamanya itu. Ya, mungkin dia sedang sibuk.
Zoya tersenyum senang membaca pesan itu. Zoya mengembalikan hanphone itu pada Dara. Tak lupa dengan ucapan terimakasih.
"Makasih lo udah mau jadi sahabat gue..." Zoya terlihat serius saat berucap.
Dara memasang wajah sedihnya, ia menarik Zoya ke dalam dekapannya. "Gue juga makasih."
"Kenapa?"
