Davian meminum es teh, dan meneguknya hingga tandas. Cowok itu beralih menatap Azka dengan sorot mata penuh keseriusan. "Gue kasih tau nih ya, mendingan lo jauh-jauh dari dia deh. Cewek gak bener kayak gitu lo deketin, dia itu sering buat ulah, kayak gak pernah diajarin aja sama ortunya. Lagian, masih banyak cewek lain kok."
Azka mengerutkan alisnya. Merasa tak terima dengan ucapan Davian. "Kayaknya lo tahu banget ya tentang dia?" Azka berdehem sejenak.
"Gini ya, jangan pernah lo nilai seseorang hanya dari luarnya doang. Kita gak tahu kan dia punya hati sebaik apa. Dan satu lagi, percuma luarnya bagus kalau dalemnya busuk."
Azka bangkit dari tempatnya, saat ia membalikkan badan, betapa terkejutnya ia melihat Zoya yang berada di pintu kantin sembari menatapnya. Azka tahu bahwa Zoya mendengar semuanya, bahkan dari wajah gadis itu menunjukkan bahwa dia sedang kesal. Azka terus memperhatikan Zoya yang melangkah semakin dekat dengan mejanya.