"Udah Zee sini, kalo pengin peluk gue. Gak usah dengerin dia," Rapli menjitak kepala Azzura, lalu menghampiri Zee bersiap memeluk tubuh Zee, tetapi Azzura menjambak rambut Rapli, membuat Rapli tidak jadi memeluk Zee.
Rapli serta Azzura saling kejar-kejaran sambil tertawa, mereka seolah melupakan Zee yang sedang menatap mereka sambil tersenyum.
"Zee cemburu Rapli! Zee cemburu sama Azzura, walaupun Azzura sahabat kita," batin Zee.
Dengan nafas tersengal-sengal Rapli menghampiri Zee, diikuti Azzura yang ada dibelakang Rapli.
"Zee, gue masih ganteng gak? Walaupun gue udah sedikit keringetan," tanya Rapli sambil membenarkan sedikit rambutnya.
"Iya ganteng"
Rapli tersenyum mendengar perkataan Zee, sedangkan Azzura gadis itu seakan-akan ingin muntah.
"Lo gak usah ngajak berantem gue deh, Liana Azzura!"
"Siapa yang ngajak berantem, Rapli Malquler Wijaya?"