Saat Naya merasa kecewa, ia akan mengajak moren untuk pergi dan menyusuri jalanan hingga matahari berganti dengan bulan dan bintang. Tapi sekarang, moren sudah meninggalkannya.
Naya memperhatikan grup angkatan SMP-nya. Sedang ramai karena guru matematika mereka yang disebut-sebut tampan itu sedang melakukan resepsi hari ini dan beliau mengundang murid-murid tempat ia mentransfer ilmu.
Ia tertawa kecil melihat ratusan pesan yang ternyata isinya adalah ungkapan patah hati murid-murid perempuan. Mereka bilang kalau mereka tidak menerima pernikahan guru idolanya itu. Belum lagi sebagian siswa laki-laki membawa nama guru-guru muda yang diisukan pernah menyukai guru itu.
"Ya Allah, pengen liat mukanya bapak ganteng. Moren udah pergi, Pak putra malah nikah. Gue mulu yang ditinggal, anjir emang!"
Naya kemudian menjatuhkan tubuhnya ke atas kasurnya. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang sudah berkelana.