Bu Evi menyingkir sedikit, memberi Naya jalan untuk lewat. Wanita itu menatap Naya yang berjalan menuju pintu.
"Kamu mau kemana?"
Tanpa menoleh Naya menjawab, "Saya mau keluar, Bu. Seperti kata ibu, kalau nggak suka sama pelajaran ibu, kita boleh keluar."
Semua teman-temannya menatap Naya tercengang. Senakal-nakalnya murid laki-laki di kelas ini saja tidak berani mengatakan itu pada top five killer teachers di sekolah ini. Namun, Naya melakukannya.
Sebelum benar-benar menghilang di balik pintu, Naya melangkah mundur sekali. Ia menengok ke arah teman-temannya dan juga kemudian kepada bu Evi. "Kalian kan nggak suka sama pelajarannya, nggak mau ikutan keluar bareng gue?"
"Mau! Gue mau ikut, Nay," sahut Yuno memecah keheningan beberapa saat yang lalu.
"Yakin?"
Seketika Yuno tersadar dengan ucapannya dan ia langsung gelagapan di tempat duduknya. Ia menepuk bibirnya pelan.
"Begitu, Yuno?" Bu Evi bertanya kepadanya dengan senyumnya yang mematikan.