Hp Rendra bergetar. Dari nomor tak dikenal. Jujur Rendra sudah muak, kalau bukan karena ingin mengetahui kabar bapaknya dia tidak akan mengangkatnya.
"Berhenti ya telpon saya kalau kalian tidak mau kasih tau dimana bapak saya!"
Semuanya hening saat Rendra mendapat telpon dari nomor tak dikenal lagi.
"Yakin? Bapak kamu sepertinya sebentar lagi bakal mati kelaparan, kehausan dan apa lagi ya..aaah mati menderita."
"Tapi tenang aja, bapak kamu gak akan sendiri. Cinta pertamanya dan abang kesayangan kamu bakal menemani kematian Bapak Juna."
Rendra mengepalkan tangannya dan menatap tajam Ema. Jadi ini yang dicemaskan oleh Ema dan yang lainnya. Makanya mereka gak ada yang mau menatap dirinya.
"Kalau mau selamatin dia, datang ke sini. Jangan bawa polisi kalau kamu ingin bapak, bunda, dan abang kamu selamat."
"Jangan dengerin dia Ren!" Rendra bisa mendengar suara Dirga, dia yakin itu Dirga.