Dirga berat untuk melepas adiknya itu. Rasanya dia ingin selalu bersama Rendra. Tapi situasi tidak memungkin. Rendra ternyata lebih butuh Juna.
Dirga melepaskan pelukannya, menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Gue balik ya bang, buru balik ke kosan." Rendra pamit kepada Ema.
"Minggu gue udah balik. Liburan dah habis." Ema membalas santai. Soalnya dia minggu ini juga harus balik. Bersama Dirga tentunya.
"Makasih banyak ya sudah jagain Rendra. Saya balik dulu sekalian bawa Rendra."
"Iya Pak Juna, kami senang dengan kehadiran Rendra. Rumah jadi makin rame." Razaaq tersenyum lebar.
"Baik kalau begitu, kami pamit dulu ya. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam"
Rendra melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam taksi. Dia tersenyum lebar. Dia tersenyum lebar kepada Rani, meskipun bundanya itu hanya tersenyum tipis.