Juna langsung memeluk Rendra. Dia gak bisa melihat Rendra seperti ini. Hatinya sangat hancur melihat Rendra yang berusaha baik-baik saja.
Rendra hanya tersenyum sambil menengadahkan kepalanya. Menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Ruang untuk Rendra udah keisi, Rendra gak bisa lagi untuk memaksa masuk."
"Rendra gak boleh egois ya Pak? Rendra pengen banget ada di samping Bunda. Rendra pengen banget ngerasain ada di samping Bunda. Tapi kenapa rasanya itu sangat mustahil terjadi. Rendra ingin egois Pak, kali ini aja..."
Ema memalingkan wajahnya. Air matanya jatuh begitu saja. Keinginan Rendra sangat sederhana, tapi sangat sakit mendengarkannya langsung dari mulut Rendra.
"Boleh sayang, kamu boleh egois. Tunggu sebentar lagi ya, Bapak akan usahain."
***