Mereka pun ke ruang makan dan duduk di meja makan. Rendra mengambil piring dan gelas serta menata makanan yang sudah dibeli oleh Abbas. Cukup banyak untuk dua orang.
"Makan yang banyak, sengaja om beliin banyak." Pesan Abbas.
"Iya"
"Tadi Juna titip salam, kangen dia sama kamu." Ucap Abbas lagi. Rendra tersenyum. Dia makan dalam diam. Banyak pikiran yang berkecamuk dalam otaknya saat ini. Hal itu membuat kepalanya mau pecah. Dia sangat ingin melepas satu aja beban dalam dirinya, setidaknya dia bisa tenang sejenak.
Abbas memperhatikan kesedihan dan perubahan di wajah Rendra.
"Kamu kalau ada masalah, cerita saja sama Om." Ucap Abbas gak tega lihat Rendra yang murung.
"Gak apa-apa kok Om. Oh iya, Bapak kabarnya gimana Om?"
"Lagi sibuk dia di sana, tadi aja nelpon katanya keadaan di sana lagi pusing." Jawab Abbas, Rendra mengangguk sedih.
"Semoga bapak baik-baik aja." Ucapnya pelan.
"Juna mah kuat, tahan banting dia tuh. Tenang aja. Ujian sekolah kapan?"