"Ya sudah makan dulu yuk, makan di depan aja tadi gue lihat ada warung pecel ayam." usul Dirga. Haekal dan Rendra mengangguk semangat. Sebelum itu mereka memanggil pasukan yang masih betah menonton alias Jeffri, Arkhan, Yardhan dan Ema. Mereka semua bareng-bareng ke warung pecel ayam buat mengisi perut dan tenaga, hitung-hitung juga sambil menunggu jam 4 sore.
Tak lama Satria juga datang dan ikut gabung di warung pecel ayam. Dia gak sempat menyaksikan penampilan Rendra dan Haekal, tapi tadi sudah di rekam Jeffri jadi aman.
"Harusnya kita sering-sering ngumpul seperti ini. Pertama kalinya gak sih?" tanya Satria.
"Lah kan lo yang sibuk bang, weekend aja masih tetap magang. Bang Dirga juga, weekend bukannya libur malah ngurus acara-acaraan." Yardhan mengeluarkan isi hatinya yang selama ini dia pendam.
"Tauu"
"Kalau kita juara nih, mau pada ngasih apaan?" Tanya Haekal memancing untuk dikasih sesuatu.
"Hmmm seblak aja deh. Gimana?" Tawar Arkhan.
"Eh jangann"
"Gak kuat pedes diaa"