Rendra menggelengkan kepalanya kuat. Berusaha mengenyahkan kalimat-kalimat yang membuat dadanya sesak. Dia mengganti bajunya dengan kaos yang tergantung di gantungan kamar mandi. Rendra perlahan menghidupkan keran dan mulai mencuci mukanya. Berharap pikirannya dapat tenang sejenak.
Dirga masuk ke kamar Rendra berbarengan dengan selesainya Rendra shalat Dzuhur. Dirga membantu Rendra berdiri dan duduk di kasurnya.
"Makan dulu ya, biar ada tenaga." bujuk Dirga. Rendra menatap bubur yang dibawa Dirga dengan malas, tidak ada nafsunya buat makan.
"Dikit aja"
Rendra mengangguk pasrah dan mengambil mangkuk bubur itu. Dia mulai menyuapinya dengan pelan ke dalam mulut.
Dirga memperhatikan Rendra, dia mengambil kursi belajar Rendra dan duduk di samping kasur.
"Habisin aja kalo lapar"
"Makasih ya bang." ucapnya setelah makan beberapa suap. Dia meletakkan mangkuk itu di atas nakas.
"Iya sama-sama, santai aja. Lo udah lama asma?" tanya Dirga.
"Dari kecil"