"Iya, tapi ada sih yang keliatan sangat sempurna, Sin. Lo tau nggak? Yang terlihat sempurna tuh, ketika kita bisa sangat beruntung dapetin orang yang emang gue udah suka dan juga orangnya sesuai sama ekspetasi diri kita. Kayak ngerasa orang yang paling bahagia dan sempurna yang pernah ada. Bisa bikin senyum-senyum sendiri ketika melihat fotonya, aneh ya, Sin" Kali ini Mail menjawab dengan tidak menatap wajah Sindi, ia menunduk untuk merenungkan apa yang emang Mail alami.
Sindi yang emang orangnya sangat peka terhadap situasi dan perkataan, "Hahaha, lu nyindir gue ya. Yaudah intinya banyak-banyakin bersyukur aja sih kalo menurut gue. Lagian nih ya, orang yang menjadi kekasih lo sekarang atau arti kata lain adalah pacar, bukan berarti menjadi istri lo kan kedepan? Jadi biasa aja, daripada nantinya lo yang sakit hati jika tidak sesuai ekspetasi, il"
Mail merasa jika Sindi ada yang aneh dengan ucapannya, "Bentar bentar, gue mau nanya. Menurut lo tujuan pacaran itu sendiri apa, Sin?"