"Sel sudah sampai ini" Shintia yang kini telah memarkirkan motornya di sebuah halaman.
"Hah?"
"Lo gimana sih, katanya mau berhenti nyari ayam"
"Oh iya juga. Pikiran gue nge-blank Shin" Shintia terus memikirkan bagaimana caranya dia ke rumah Onad, bagaimana dia harus mengucap kata yang baik dan sopan tentunya, dan bagaimana dia memberanikan dirinya ke sana.
"Masih lemas ya?"
"Enggak gue cuma kepikiran Shin, sama adik yang tadi" Alasan Selsa.
"Udah nggakpapa, doain aja yang terbaik buat dia"
"Aamiin"
"Ini lo tunggu di sini aja, biar gue yang masuk"
Selsa mengeluarkan uang selembar seratus ribu, "Ayam bumbu hijau 10 Shin, dada sama paha aja jangan yang lain"
"Cukup nih seratus ribu?"
"Kayaknya sih cukup"
"Okee" Shintia melankahkan kakinya ke dalam rumah makan padang.
Tak berselang lama Shintia keluar membawa sebuah tas kresek hitam, "Ini Sel"
Selsa menerimanya dan membuka isi dalam tas kresek, "Ini udah 10 ya Shin, banyak banget ya bungkusnya"