"Yah, Zelsa sadar Yah. Panggil dokter Yah!" pekik Zahra dengan mata berbinar, ia langsung kembali mendekati Zelsa. Senno langsung berlari keluar dan memanggil dokter.
"Zelsa, apa yang kamu rasakan nak?" tanya Zahra dengan raut cemas.
"Apa ada yang sakit sayang?" tanyanya lagi dengan lembut. Zelsa hanya menggeleng pelan. Ingatannya masih belum sepenuhnya pulih.
"Bund, di mana kak Avin?" Tanya Zelsa yang sedang berusaha melepaskan alat bantu pernapasannya yang segera Zahra cegah.
"Zelsa jangan di lepas dulu, tunggu dokter yah!" ucap Zahra dengan sedikit panik.
Senno kembali dengan seorang dokter wanita, dengan cekatan dokter itu memeriksa Zelsa. Saat sudah di pastikan Zelsa membaik maka alat bantu pernapasan itu di lepas dengan bantuanĀ seorang suster. Zelsa mencoba mengingat-ingatĀ kejadian sebelumnya, tiba-tiba kepalanya kembali berdenyut dan membuatnya memekik kesakitan.
"Aakkhhh, sakit!" pekik Zelsa sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut.