Avin yang terbaring lemah di brankar rumah sakit mulai tersara, matanya berat, dengan perlahan ia membuka mata. Pertama kali yang ia lihat adalah langit-langit yang berwarna putih bersih dan aroma obat yang langsung memenuhi Indra penciumannya.
Avin tiba-tiba teringat dengan istrinya yang di bawa Radit, ia mengingat bagaimana saat itu Zelsa menangis dan memohon pada Radit agar melepaskan dirinya. Suara Avin membuat ke empat temannya terkejut dan langsung menghampiri Avin.
Karel dengan cepat keluar dari UGD untuk memanggil dokter, sedangkan ketiga temannya menemani Avin yang baru saja siuman. Rival menatap prihatin Avin yang terlihat begitu lemah, tiba-tiba Avin berusaha duduk dan mencabut selang infus yang berada di tangan kanannya dan berteriak histeris memanggil nama istrinya.
"Zelsa... Zelsa...gua harus selametin Zelsa," teriak Avin ketika Zen mencegah setiap pergerakan Avin.
"Vin, lo tenang dulu. Kita akan bantu lo tenang dulu yah," ucap Gavin mencoba membuat Avin tenang.