"Zel, aku mau melanjutkan pembahasan kemarin malam mengenai ketua geng motor," ucap Avin dengan menatap manik mata zelsa lekat.
Perasaan Zelsa mulai tidak tenang, ia teringat dengan orang yang mengirimkan pesan sebelum pindah rumah, ia juga teringat saat ia hampir di culik ketika di rest area. DenganĀ sebisa mungkin ia harus terlihat tenang di hadapan suaminya. Ke empat teman Avin pun mendadak menatap ke arah Zelsa dan Avin dengan tatapan yang penuh arti.
"Mas, apa benar kamu ketua geng motor?" celetuk Zelsa yang membuat Avin dan ke empat temannya melebarkan bola matanya dan menjatuhkan rahangnya.
"Kali ini aku gak akan merahasiakan apapun dari kamu Zel, tapi aku mohon jangan kamu bocorin ke siapapun termasuk orang tua kita sampai waktunya tiba," ucap Avin dengan tatapan memohon pada istrinya, tanpa di duga Zelsa mengangguk samar tanpa banyak bertanya.