Malam ini Raka masih saja terus memikirkan Aneska. Dia takut jika terjadi sesuatu pada Aneska. Entah kenapa perasaannya terhadap Aneska menjadi tidak enak seperti ini.
"Kenapa perasaan gua jadi ga enak kaya gini ya? Kenapa gua tiba-tiba jadi kepikiran Aneska gini? Atau terjadi sesuatu sama Aneska?" pikir Raka.
Karena Raka tidak mau terus berada dalam pikiran yang membuat perasaannya tidak enak dan tidak nuaman, akhirnya Raka memutuskan untuk kembali ke Cafe yang sempat di datangi oleh Aneska tadi siang.
Raka dengan pakaian kasual nya sudah siap untuk pergi mencari Aneska. Tetapi di ruang keluarga ternyata masih ada Mamah dan Ayahnya yang sedang saling mengobrol sambil menonton televisi.
"Kamu mau kemana Raka malam-malam seperti ini?" tanya Ayahnya.
"Raka mau bantu teman Raka yang hilang Yah, Mah."
"Teman kamu hilang? Hilang kemana emangnya?" tanya Mamahnya.
"Ya Raka ga tahu hilang kemana, Mah. Kalo tahu, bukan hilang namanya. Yaudah, Raka pamit dulu ya Mah, Yah."
