Michaels menavigasi melalui lalu lintas jam sibuk Atlanta, hampir senang ada sedikit penundaan untuk sosialisasi paksa yang tak terhindarkan. Dia pikir selagi dia punya waktu, dia akan memikirkan alasan apa yang akan dia gunakan untuk pergi lebih awal. Dia mampir ke apartemennya di Edgewood untuk mandi dan berganti pakaian menjadi sesuatu yang tidak bersentuhan dengan kotoran gang kotor. Dia memercikkan beberapa cologne dan tidak bisa menahan tawa pada dirinya sendiri. Apa gunanya? Seseorang harus cukup dekat dengannya untuk mencium baunya. Dengan celana jins yang nyaman dan kemeja Polo bergaris biru dan putih, dia mengenakan jaket kulit cokelatnya dan pergi. Satu jam, lalu aku keluar.
Saat itu pukul sembilan kurang seperempat dan Michaels sedang duduk di bar sendirian dengan vodka dan cranberry encer ketika sebuah lengan berat menutupi bahunya, hampir menjatuhkannya dari bangku. "Galih sialan. Lengan sialanmu itu beratnya tiga puluh pon."