Chereads / ARSITEKTUR CINTA / Chapter 3 - TIARA

Chapter 3 - TIARA

Hari jumat kuliah Reza hanya sampai jam 11 siang. Tapi sorenya ia gunakan ke perpustakaan untuk mencari beberapa materi. Tiba-tiba sebuah pesan singkat datang dari Tiara. Ia meminta di jemput di halte A dan ia berencana main ke kost Reza.

Sebenarnya yang mengatur kost untuk lebih privasi adalah Tiara tanpa sepengetahuan dari ibu Reza.

Setelah selesai menjadi tutor Tiara sudah ke Jakarta duluan. Ia bekerja di salah satu rumah sakit yang cukup besar. Rumah sakit itu memiliki Asrama khusus kariyawan putri. Jarak dari asrama Tiara dengan kost Reza sekitar 35 menit.

Sabtu jam dua siang Reza menunggu Tiara di halte sesuai pesan Tiara.

Melihat gadis berkemeja kotak warna pink dan celana jins turun dari bus. Reza langsung melambai-lambaikan tanganya. Dengan senyum sangat bahagia melihat Tiara kembali.

Seperti biasa Tiara yang pendiam dan sedikit cuek hanya membalasnya dengan senyuman kecil. Reza nampak sangat bahagia wajahnya menunjukan ekpresi yang luar biasa bahagia. Tapi rasa bahagianya harus tertahan dengan respon dingin Tiara. Tapi Reza tidak memperdulikaanya. Ketika Reza ingin memeluk Tiara karena lama tak bertemu.

Tiara menghindari pelukan Reza dan langsung naik motor Reza.

"Ayo pergi" kata Tiara setelah naik ke motor.

"oke ".

dengan senang hati Reza segera menyalakan motornya

Reza mengajak Tiara keliling kampusnya . Memberi tahu keadaannya di Jakarta . Menunjukan gedung kampusnya dan beberapa bangunan di kampusnya.

Setelah agak malam mereka makan di tempat makan yang dekat kampus dengan menu yang terjangkau sebagai anak kuliahan.

Akhirnya Reza berani bertanya setelah melihat Tiara sepertinya sudah mulai bisa ngobrol santai.

"kapan kamu mulai di Jakarta ? Kog kamu gak bilang kerja di Jakarta ?"

Tiara meletakan sendoknya dan minum sedikit, Reza masih menunggu jawaban Tiara .

"Sehari sebelum kamu tes masuk kuliah "

"Kog gak kabar kabar? " tanya Reza lagi lebih jelas

"Tiba-tiba dapat kabar kalau ketrima di rumah sakit. Jadi gak sempat beri kabar ".

Reza tahu mungkin Tiara bohong tapi Reza tidak mau cari masalah dengan pertanyaan pertanyaan lain.

"Yuh balik ke kost kamu "

"Hah kamu mau ke kost aku. uhuk uhuk. " Reza terkejut dan hampir tersedak saat minum

"Iya , emang mau kemana lagi ? ini sudah malam aku gak bisa balik ke asrama." Sambil berdiri dan menenteng tas

"E e e e..." Reza ingin mengehentikan tapi tidak kesampaian.

Reza yang bingung tapi Tiara segera pergi ke parkiran motor. Dengan cepat Reza membayar dan menghampirinya ke parkiran.

"Ayo buruan"

"E, ..... oke oke"

Cukup 8 menit dari warung makan kampus ke Kost Reza. Bangunanya bercat Abu-abu . terdapat dua lantai . Reza ada di lantai 2 dengan kamar nomor dua dari pojok. Lantai keramik warna putih. Pintu berwarna putih dan jendela cukup lebar dan Ac terpasang dia tas tempat tidur. Ukuran kamar yang cukup luas menunjukan kost cukup mahal dan hanya orang tua yang kaya yang mampu membayar Kost dengan harga mahal.

Sampai di kost Tiara tidak peduli dengan kamar Reza yang sedikit berantakan. Ya wajarlah dia tuan muda yang tidak pernah bersih-bersih rumah. Dengan santai Tiara membuka lemari Reza mengambil handuk. Kaos dan celana pendek Reza. Setelah itu Tiara mandi. Reza hanya bisa bingung. Ia merasa ini aneh dan jangal. Masa cewek mau nginep di kostnya.

Seusai mandi Tiara langsung menuju tempat tidur. Dengan menggunakan kaos Reza dan celana pendek Reza ia merebahkan badanya ke tempat tidur. Ukuran bed 120 memungkinkan bisa di gunakan untuk tidur 2 orang berdempetan. Dengan santai Tiara segera menarik selimut dan menguap. Tandanya sudah sangat lelah dan mengantuk.

"emm Tiara sebaiknya aku carikan hotel yaaa ," tanya Reza sedikit ragu

"gak mau"

"kamu mau belajar atau mau apa terserah, yang penting jangan ganggu aku ! " sambil menarik selimut.

Kata yang pelan tapi sangat tegas membuat Reza hanya bisa mengiyakan.

Reza mandi setelah mandi ia masih bingung. Dan ia hendak bertanya ke Tiara . Ragu akan keputusan Tiara yang tinggal denganya. Namun sepertinya Tiara sudah tertidur seperti sangat lelah. Wajah kecilnya yang keliatan berwarna putih ,bulu matanya yang tebal dan rambutnya yang tergerai dengan posisi tidur menghadap samping hanya bisa di pandang Reza.

Akhirya Reza terpaksa tidur di sampingnya dan membelakangi .

Tiba-tiba Tiara berkata dalam tidurnya tapi belum seutuhnya tidur.

Dia hanya memejamkan matanya.

"Mari kita pacaran "