Chereads / ARSITEKTUR CINTA / Chapter 7 - SEATAP

Chapter 7 - SEATAP

Hari dimana mulai pindahan. Tiara membawa truk jasa pengangkut barang . Semua barang sudah di masukan ke dalam .

Tiba-tiba datang sebuah truk lagi. Tapi bukan dari jasa antar sama. Mereka menurunkan barang-barang. Seperti barang orang pindahan. Tiara mendekati dan mengamati barang-barang tersebut. Tiara ngomel ke jasa pengantar. Ia merasa ia tidak memiliki ini semua.

Mmmbbuummmmm mbbuunnnmmmm

Sebuah mobil sport warna hitam masuk. Kemudian membuka kaca. Perlahan membuka kacamata hitam yang di pakainya. Dengan gaya cool pria di mobil itu menyapa tukang jasa antar

"Oh sudah datang pak. Bisa tolong di bawa masuk " kata Reza pada kurir pengantar

Tiara dengan kesal berjalan menghampiri Reza . mengetuka kaca mobil yang sudah Reza tutup.

"maksud kamu apa ya ?!? apa yang kamu lakukan ?"

"aku akan tinggal disini" jawa Reza santai sambil keluar dari mobilnya dan bersandar di mobilnya. Sedikit menyilangkan kaki dan tangan kanannya merapikan rambutnya.

"apa!" Tiara meremas tangan

"aku sudah merubah pasalnya.

Bahwa kamu berhak menmpati umah ini, dengan syarat bahwa separo Hak rumah ini masih milik pembangun. "

Reza menunjukan suart perjannjian jual beli rumah dan menyatakan surat tersebut Sah.

Karena Tiara sudah tanda tangan bermatrai.

Tiara membisu tidak bisa complain. Akhirnya mereka tinggal bersama. Rumah tersebut memiliki dua lantai. Tiara tinggal di lantai dua.

"sebaiknya kita membuat perjanjian,  untuk menjaga privasi masing-masing"

Sebenarnya Reza sengaja. Antara jengkel benci tapi dia juga ingin menguji perasaan Tiara padanya. Tiara yang selalu jahat . Selalu mengambil keputusan tampa bicara dengan ia . dan selalu pergi tanpa pamit. Tiara selalu membuat hati Reza sakit. Kali ini Reza yang memutuskannya.

Berhari-hari hidup bersama sudah mereka lewati. Mereka jarang menyapa . Karena saling kesal namun kadang saling menunggu jika salah satu sampai larut malam belum pulang. Tapi akan bersikap biasa dan pura-pura tidak sedang menunggu seseorang.

Dua orang pekerja ini sungguh sibuk. Tiara yang sekarang bekerja di salah satu rumah sakit besar dan menjadi salah satu kepala tim bidan-bidan di rumah sakit tersebut.

Sudah pukul 10 malam Tiara belum juga pulang. Reza menunggu di ruang tamu sambil sesekali mengintip dari jendela. Ada mobil berhenti. Tiara keluar dari mobil tersebut.

"Tiara tunggu,  ini barang kamu ketinggalan "

"Oh ya makasih"

"Besok ku jemput yaaa "

"oke., jangan telat yaa,  hati hati di jalan "

Seorang pria tak di kenal sednag ngobrol dengn Tiara.  Mereka nampak akrab satu sama lain.

Pintu rumah terbuka. Tiara terkejut Reza duduk sambil mengangkat satu kakinya. Dan di tumpangkan ke lutut satunya. Dengan wajah datar sambil memegang cangkir kopi memandang Tiara. Seperti bapak-bapak yang memergoki anaknya pulang malam.

"wah siapa tuh ?" ledek Reza kepo.

Tiara tidak mengubris pertanyaan Reza, ia melenggang ke kamarnya tanpa memperdulikan Reza.

Reza ingin marah tapi tidak bisa di ungkapkan. Ia hanya bisa meremas tangannya sndiri sambil melototi dari kejauhan.

Ke esokan harinya Zaky pria yang semalam mengantar Tiara datang untuk menjemput. Tiara bergegas masuk ke mobil. Nampak dari jendela mereka tersenyum dan saling menyapa. Melihat pria tersebut membukakan pintu dan membantu memasangkan sabuk pengaman membuat Reza kebakaran jengot. Tapi dia sok-sok an bergaya tidak cemburu.

Waktu jam makan malam. Tiara sedang makan malam dengan Zaky. Kebetulan Reza selesai meeting dengan salah satu kliennya di restoran yang sama dengan mereka. Dengan wajah sebal tiba-tiba Reza datang duduk di sebelah Tiara.

"oh siapa ini ?" kak Tiara ? wah lama gak ketemu . " dengan gaya sok kenal dan sok deket dengan Tiara.

"siapa Tiara ? " Tanya Zaky santai sedikit penasaran

"kenalin saya Reza, kita berasal dari daerah yang sama "

"oh kalian teman sekampung "

"bisa di bilang begitu " senyum Reza

"wah senang bisa ketemu teman sekampungnya Tiara. Jadi bisa tahu dulu kecilnya Tiara seperti apa ?" Zaky penuh semangat bertanya.

"Kecilnya Tiara, oh gak usah tahu . dekil " kata Reza

"Aaauuuuuuuu " Tiara menginjak kaki Reza karena kesal dan sedikit melotot

"pergi kamu ,berisik " kata Tiara berbisik

Seusai makan Tiara hendak masuk mobil Zaky. Tapi di cegah oleh Reza. Dengan alasan bahwa pamannya Tiara ingin menyampaikan pesan yang cukup rahasia. Sehingga bisa membuat Tiara tidak bisa mengelak dan Zaky mempersilahkan.

"oh sebentar Maz Zaky. Sepertinya saya ada sesuatu penting yang ingin saya bicarakan dengan Bu Tiara, mengenai pamannya di kampung " kata Reza sambil memaksa Tiara masuk ke mobilnya.

Tiara sudah tidak bisa mencari alasan. Ia terpaksa mengikuti Reza.

"apa ? " "pesan apa dari mang Ujang ?" kata Tiara sedikit nyolot.

"oh kamu masih ingat sama pamanmu, ku kira sudah lupa "

"dasar gadis tidak tahu malu, tidak pernah berkabar dengan pamanmu sendiri, itu namanya gadis tak tahu diri"

"apa maksudmu !"" katakan ada apa dengan mang Ujang "

" ha ha ha " Reza meringis sambil menyopir

"dasar pembohong" kata Tiara kesal

Sampailah di rumah. Tiara segera turun dari mobil dengan menutup pintu mobil agak kencang. Sampai terdengar suara BUUkkk dan segera ia masuk ke rumah. Reza dengan cepat mengejarnya.

Mendadak Tiara berhenti di tengah-tengah tangga. Dan berkata

"sepertinya kita harus mempertegas batasan untuk tidak menganggu privasi masing-masing !" Tiara bicara dengan sangat serius .

Kemudian ia langsung masuk ke kamar tanpa mendengar penjelasan Reza .

"Oke sepertinya dia tidak berubah dari dulu, masih suka mengabaikan orang lain "Reza menggerutu kesal.

Zaky dalah dokter obgyn di rumah sakit tempat tiara bekerja , dia memiliki sebuah projek dengan Tiara. Membuat klinik kandungan sukarela yang mana itu adalah impian Tiara . mengingat ibu Tiara meninggal karena kehabisan darah akibat memaksakan melahirkan di rumah. Dikarena tidak sanggup membayar rumah sakit ataupun bidan praktik. Tiara tidak ingin kemalangannya menimpa anak-anak yang lain.

Klinik kandungan suka rela menyediakan fasilitas kesehatan dan melahirkan sederhana dengan biaya sukarela. Mereka tidak akan menarik uang dari pasien secara paksa. Mereka hanya meminta pasien mengisi kotak secara sukarela seadanya uang mereka. Jika benar-benar tidak ada uang mereka akan mengikhlaskan.

Pembangunanya membutuhkan modal yang cukup besar sehingga Tiara membutuhkan investor.

Bekerjasama dengan Zaky membuat Tiara mendapat banyak investor bahkan para dermawan yang dengan ikhlas menyumbangkan uangnya ke klinik yang sedang Tiara bangun.

Kedekatan Tiara dan Zaky cukup intens, hampir tiap hari mereka bertemu. Perasaan saling mengangumi muncul dari masing-masing. Bahkan ada rumor bahwa mereka memiliki hubungan yang dekat. Namun mereka tidak pernah menanggapi rumor tersebut.

Paginya mendengar percakapan Tiara dengan dokter Zaky membuat Reza penasaran. Rupanya mereka berkunjung ke tempat "anak-anak ". mendengar kata anak anak Reza tambah penasaran.

"maksudnya apa dengan anak-anak ? anak siapa gerutu Reza ?".

"anak mereka berdua ? emm atau anakku ?"

"hah gak mungkin"

Tiara melihat Zaky sudah di depan pintu gerbang. Ia melambai memberi kode kalau dia sudah siap. Tiara menganggung dan segera bersiap. Ketika akan keluar tiba-tiba Reza menghadang. Dan mengikuti Tiara. Tiara yang takut ketahuan tinggal dengan Reza dengan spontan menginjak kaki Reza menggunakan heels spatunya yang cukup runcing.

"AAAAAAAUUUUUU". Seketika Reza menjerit

Dan Tiara keluar rumah cepat. Menguncinya dan bergerak cepat menuju mobil Zaky. Tiara segera masuk mobil Zaky dan langsung memakai sabuk pengaman.

"ayo berangkat " kata Tiara tergesa-gesa

"uummmm udah gak sabar ketemu anak-anak ya?" goda dokter Zaky

"eh Dok nanti turunkan aku di bengkel ya, bengkel semalam kasih kabar kalau mobilku sudah jadi."

"Eemmm oke . tapi ingat jangan panggil aku dok kalau kita lagi tidak di rumah sakit"

"apaan sih.susah tahu. Ini udah kebiasaan bertahun-tahun " pipi Tiara sedikit memerah

Mereka baru saja mengunjungi sebuah panti asuhan. Pantai asuhan tersebut sempat merawat Tiara sampai SMP. Lalu saat SMA neneknya mencarinya dan meminta ia tinggal bersama dengan neneknya. Bermain dengan anak-anak disana membuat Tiara kembali ke masa lalunya yang bahagia di panti asuhan.