Chereads / Pendekar Pedang Pencabut Nyawa / Chapter 44 - Mencari Tabib Seribu Penyakit

Chapter 44 - Mencari Tabib Seribu Penyakit

Rembulan sudah menghilang dari pandangan mata semua orang. Bintang yang tadi bertaburan di angkasa pun sekarang telah lenyap entah ke mana.

Fajar mulai menyingsing.

Sinar matahari pagi memberikan cahaya kemerahan. Hari baru sudah tiba. Kicauan burung menyambut datangnya pagi. Hembusan angin membawa hawa dingin yang menusuk tulang belulang.

Tempat itu merupakan sebuah bangunan tua. Ukurannya tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Meskipun bentuk bangunan lama, namun semua barang yang terdapat di sana masih terawat.

Di ruangan tengah, ada empat orang manusia yang sedang duduk berhadapan pada sebuah bangku dan meja makan. Di atas meja makan ada beberapa guci arak yang tersimpan dalam kendi. Empat cawan arak yang ada di sana masih basah.

Orang-orang yang berada di sana tak lain adalah Seruling Gading Kuning, Tongkat Merah, Pendekar Tangan Sakti dan tentunya Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS