Semua kejadian tersebut terjadi hanya dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Siapa pun tidak akan ada yang mempercayainya. Bahkan kalau ada orang lain di sana pun, maka orang itu pasti tidak akan bisa menyaksikannya dengan jelas.
Sebab semua gerakan mereka terlampau cepat. Bahkan mungkin lebih cepat daripada sambaran kilat di tengah hujan deras.
Sekarang Tangan Baja dan Raja Kera dari Barat masih berdiri mematung. Seakan keduanya tidak menyadari kalau salah satu bagian tubuh mereka telah tertebas kutung oleh Pedang Pencabut Nyawa.
Ketiga tokoh dunia persilatan tersebut berdiri saling berhadapan. Ketiganya memandang dengan tatapan sama tajam.
"Kalian sudah kalah. Pergilah!" kata Raka Kamandaka dengan suara sedingin es.
"Kami tahu," jawab Raja Kera dari Barat mewakili si Tangan Baja.
"Kalau kalian sudah tahu, lantas kenapa masih diam seperti patung?"