Chereads / Pria tampan itu peliharaanku / Chapter 9 - JALAN KELUARNYA HANYA ITU

Chapter 9 - JALAN KELUARNYA HANYA ITU

"sejak kapan kamu pandai berbohong." tanya Joni penuh selidik kepada Bima.

"sejak kejadian bodoh itu..." kata Bima yang penuh emosi saat teringat itu.

"kejadian itu..., kejadian apa." tanya Joni penasaran.

"ck...,aku ceritakan di dalam." jawab Bima.

setelah itu mereka berdua langsung masuk kedalam apartemen Joni. Joni langsung mengajak Bima ke dapur karena dia ingin membuatkan Bima minuman dan menyiapkan cemilan.

"gak usah repot-repot lah Jon..." kata Bima sehingga membuat Joni tersenyum.

"kamu mah...,cuma ucapan doang. padahal mau kan ya..." goda Joni sehingga membuat Bima tersenyum.

"tau aja..." kata Bima dengan girang.

saat sudah siap Joni langsung menghidangkannya di depan Bima,Bima yang di suguh minuman dan cemilan langsung memakannya dan tersenyum kepada Joni.

"cerita sekarang." kata Joni sehingga membuat Bima menghentikan aktivitas dia makan.

"em...,nanti aja deh ceritanya. aku mau minta tolong dulu sama kamu." kata Bima sehingga membuat Joni mengangkat satu alisnya.

"tumben Lo minta tolong sama gue." kata Joni yang heran dengan Bima.

"ck...,emang gak boleh." kata Bima sehingga membuat Joni menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"bukan gitu...,gue heran aja. emangnya Lo minta tolong apa sih." tanya Joni.

"sebenarnya gue mau minjem duit Lo." kata Bima sehingga membuat Joni membelalakkan matanya.

"hah..., serius Lo mau minjem duit gue." tanya Joni yang tidak percaya.

"ya gue serius." kata Bima dengan yakin.

"terus kemana tabungan Lo." tanya Joni.

"oh iya ya...,gue kan punya tabungan lima puluh juta." kata Bima yang baru ingat dengan tabungannya.

"yaelah Bim...,kok Lo lupa sama tabungan sendiri sih." kata Joni yang gak habis pikir.

"tapi Jon..." ucapan Bima sengaja dia gantungkan

"tapi kenapa..." tanya Joni penasaran.

"itu gak akan cukup untuk bayar utang keluarga gue." kata Bima sehingga membuat Joni kaget lagi.

"keluarga Lo punya utang Bim." tanya Joni.

"iya...,dan harus segera di bayar kalo gak restoran dan rumah terancam." kata Bima sehingga membuat Joni juga pusing.

"emangnya berapa sih jumlah utangnya." tanya Joni dengan serius.

"1 M." jawab Bima sehingga membuat Joni terperangah karena kaget mendengar jumlah utang keluarga Bima.

"dimana bisa mendapatkan uang segitu Bim..." kata Joni.

"gue juga gak tau..., sebenarnya sih gue ada tawaran kerja di perusahaan Frandika grup." kata Bima.

"terus Lo terima." tanya Joni.

"gak..., karena gue benci sama tuh CEO nya." jawab Bima.

"Lo gila ya Bim...,Lo tau kan kalo itu perusahaan yang terkenal. lagi pula Lo juga udah di PHK kan. jadi gak ada alasan buat Lo nolak." kata Joni yang sudah kesal dengan Bima.

"tapi percuma juga kan gue kerja di situ,tetep aja utang keluarga gue gak bakalan lunas habis." kata Bima sehingga semangkin membuat Joni ingin menjitak kepala sahabatnya itu.

"Lo itu bodoh apa oon sih Bim..., setidaknya Lo bisa bayar bunga nya dulu. setelah itu Lo lebih sedikit santai karena gaji di perusahaan itu besar dan Lo pasti bisa lunasi utang-utang keluarga Lo dengan gaji bulanan itu." kata Joni yang sudah kesal setengah mati dengan sahabatnya itu.

"tapi gue gak suka sama CEO nya." kata Bima sehingga membuat Joni heran.

"emangnya CEO itu kenapa." tanya Joni.

"CEO itu memperkosa gue semalam." jawab Bima dengan wajah penuh amarah.

"apa....,jadi Lo udah gak suci lagi dong." tanya Joni dengan wajah kaget.

"jelas lah...,itu yang membuat gue benci sama CEO nya." kata Bima dengan amarah yang membara.

"dunia udah gak bener lagi nih..." kata Joni yang udah gak habis pikir lagi.

"bener banget..." ucap Bima.

"terus gimana rasanya, melakukan itu sesama batang." tanya Joni dengan serius.

"batang..." tanya Bima balik.

"iya...,gimana perasaan Lo. jijik gak, terus sensasinya gimana. terus apa bedanya jika kita melakukan dengan perempuan" tanya Joni dengan berturut-turut.

"goblok...., pikiran Lo itu yang bikin gue jijik." kata Bima dan langsung memukul kepala sahabatnya itu.

"aw sakit...,Lo ini apa-apaan sih Bim." kata Joni dengan mengusap kepalanya.

"Lo itu yang apa-apaan. pikirannya kotor banget bahkan bikin gue jijik." kata Bima yang merinding bulu kuduknya.

"ck...,terus CEO nya perempuan gitu." tanya Joni dengan tidak yakin.

"iya lah goblok..." jawab Bima dengan ngegas.

"hah...,Lo serius " tanya Joni tidak yakin.

"iya tolol..." jawab Bima dengan malas.

"waw..." kata Joni dengan kagum.

"kok waw sih..." kata Bima tidak suka.

"iya lah..., keren tauk CEO perempuan." kata Joni yang benar-benar kagum.

"gila ya Lo Jon...,dia itu perkosa gue dan Lo kagum sama dia." ucap Bima yang kesal dengan sahabatnya itu.

"ck...,udah lah. lupakan saja masalah Lo sama CEO itu. sekarang jalan keluarnya hanya itu jadi Lo harus terima pekerjaan itu." kata Joni dengan wajah yang serius.

"jadi gue harus terima tawaran bekerja di sana." tanya Bima sehingga membuat Joni menggunakan kepalanya.

"tapi..." ucapan Bima langsung di potong oleh Joni.

"gak ada tapi-tapian...,udah sekarang hubungi perusahaan itu. tanyakan apakah Lo masih di terima bekerja di sana atau gak." kata Joni sehingga membuat Bima ragu.

"aku ragu akan saran kamu kali ini..." kata Bima sehingga membuat Joni menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"terus Lo mau apa...,kita gak punya banyak uang Bima..." kata Joni yang sudah geregetan dengan Bima.

"oke...,gue telepon sekarang." putuskan Bima.

setelah itu Bima langsung mencari nomor telpon Naura,saat dia menemukan nomornya dengan cepat Bima menghubungi nomor Naura.

beberapa detik kemudian telpon itu langsung tersambung sehingga membuat Bima canggung dan dia juga bingung harus memulai pembicaraan seperti apa.

"halo..." kata Naura dari seberang telepon tersebut.

"halo,benar ini bersama dengan CEO Frandika grup." tanya Bima dengan ragu-ragu.

"heh...,gak usah formal gitu. sekarang katakan apa yang kamu mau bicarakan." kata Naura yang to the poin.

"oke...,aku mau nanya." ucapan Bima langsung di potong sama Naura.

"masih di terima kok kalo mau bekerja di perusahaan Frandika grup." ucap Naura sehingga membuat Bima kesal dengan Naura.

"apa yang harus aku persiapkan." tanya Bima sehingga membuat Naura tersenyum.

"identitas doang sih,sama fisik dan mental kamu." kata Naura dengan serius.

"hah...,cuma itu doang." tanya Bima yang merasa tidak percaya.

"iya lah..., karena kamu udah di terima di perusahaan ini. tapi malam ini aku mau ketemu sama kamu, untuk bawa kamu menghadap Dady aku." ucap Naura sehingga membuat Bima membelalakkan matanya.

"malam ini..." tanya Bima dengan serius.

"kamu tuli ya..." tanya Naura sehingga membuat Bima kesal.

"ck...,tapi malam ini aku ada janji." kata Bima sehingga membuat Naura tertawa.

"hhhh...,lucu ya. kamu yang mau kerja tapi kamu yang mengatur." kata Naura sehingga membuat Bima tertohok dengan kata-kata Naura.

"oke...,malam ini kita ketemuan dimana." tanya Bima.

"nanti aku kabari lagi." kata Naura.

setelah itu telponnya langsung di matikan oleh Naura sehingga membuat Bima menyandarkan tubuhnya di kursi makan Joni.

"gimana..." tanya Joni .

"aku di terima...,tapi kayaknya aku harus bermasalah lagi sama Rani." ucap Bima yang prustasi.

"kenapa emangnya." tanya Joni.

"ya karena dia ingin bertemu dengan aku malam ini, sedangkan aku ada janjian sama Rani buat makan malam." kata Bima.

"ya udah lah ikuti apa kata mereka. lagi pula Lo beruntung banget langsung dapat tawaran dari mereka." kata Joni.

"terus bagaimana dengan Rani." tanya Bima.

"biar gue yang menggantikan Lo."

bersambung....