Gadis bermata amber itu sedang sibuk memoles eye shadownya dengan warna peach yang segar. Lalu menyempurnakan warna bibirnya dengan lip gloss, sehingga terlihat kilatan segar di atas warna ombrenya. Rambut cokelat keemasan yang bergelombang itu dibiarkan terurai di bawah bahu. Tangannya meraih topi baret di atas lemari. Melangkah mendekati cermin panjang seukuran tubuhnya. Berpose imut sendirian di depan cermin sebelum berangkat kuliah adalah hobi Kimberly Latuconsina sekarang ini.
"Tidak cantik!" ejek sosok tampan yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Hampir saja jantung Kim copot, untung saja Kim sudah terbiasa dalam bidang kaget mengagetkan. Ibarat sekolah Kim sudah lulus pascasarjana dengan nilai cumlaude. Jadi Kim hanya bersikap biasa saja dan tidak terlalu emosi.
"Bodo amat. Lagian aku tidak berdandan untuk cowok narsis sepertimu," cibir Kim tidak peduli.
"Kau akan pergi berkencan atau kuliah?" tanya cowok itu lagi.
Kim berdecak kesal. "Kuliah, memang kenapa?" tantang Kim sembari berkacak pinggang.
"Menor," ujar cowok itu singkat.
Kim sedikit goyah dengan komentar cowok itu, lalu kembali berkaca. "Ti-tidak! Aku dandan seperti tutorial make up natural ala Korea kok!" mata Kim membulat, lalu menutup mulutnya. "Oops!" Matanya melirik cowok disampingnya yang tersenyum mengejek.
"Kau kira akan ada cowok Korea yang mau denganmu, pendek, gembul?" Kim hampir saja ingin menonjok cowok di depannya. Namun urung, sadar bahwa sekeras apa pun tangannya memukul tubuh cowok tersebut. Dia sendiri yang hanya akan merasa lelah. Percuma saja, menghabiskan tenaga mendengar omong kosong cowok satu ini.
"Tunggu saja Seok Jinnie, aku akan mendapatkan pacar tampanku," gumam Kim sambil melangkah pergi, mengepalkan tangan kesal meninggalkan cowok tampan itu menghilang dalam kepulan asap.