Wuxian mempersilahkan Zhang Li untuk duduk "Nona Zhang Li silahkan duduk karena tempat ini sudah disediakan khusus untuk Nona dan maaf Nona saya tidak bisa menemani karena saya harus kembali ke sisi Pangeran ketiga."
"Baiklah. Terimakasih Wuxian!" Ucap aku sambil melambaikan tangan kepadanya.
Aku menghela napas sebentar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarku karena meja milikku berada dekat dengan para penasehat Kaisar.
Kebetulan tempat dudukku bersebelahan dengan Dewa Bulan, tapi aku tidak melihat Dewi Bunga Agung? Dimana ya? Apakah Dewi Bunga Agung tidak datang?
"Permaisuri Kaisar dan Dewi Burung memasuki ruangan..." Teriak prajurit.
Semua orang langsung berdiri dan memberikan salam kepadanya.
Apakah aku harus juga?
Sepertinya begitu.
"Para Pangeran memasuki ruangan..." Tidak lama kemudian pengawal yang bertugas menyambut tamu berbicara lagi "Tian Yi dan Song Lan menghadiri acara..." Akhirnya orang yang sangat aku nantikan muncul "Kaisar dan Dewi Bunga Agung memasuki ruangan."
Setelah semuanya duduk ditempat yang sudah disediakan.
Dewi Bunga Agung langsung menghampiri ku dan memelukku.
"ACARA DIMULAI..."
Teriak pengawal pribadi Kaisar dan pintu altar suci ditutup.
"Bagaimana kabarmu Zhang Li?" tanya Dewi Bunga Agung sambil mengelus rambutku.
"Baik Dewi. Aku sungguh merindukanmu dan Guru, tapi aku tidak dapat kembali karena masih memiliki tanggung jawab."
"Apakah kau mendapatkan banyak tekanan disini Zhang Li?" tanya Dewi Bunga Agung dengan nada yang sangat lembut.
"Tidak Dewi, tapi aku cukup sedih karena kehilangan Guru."
"Kau harus kuat Zhang Li. Percayalah Ji Dan akan kembali jika saatnya telah tiba, bagaimana dengan kondisi tubuhmu?" tanya Dewi Bunga Agung sambil memeriksa denyut nadiku.
"Baik Dewi."
Pil suci bunga Lily masih aman, tapi mengapa Pil Leiron sudah retak? Apakah Zhang Li sudah bisa merasakan cinta? Bagaimana ini?
"Acara ini adalah sambutan untuk Dewi Bunga Agung karena telah mengunjungi alam langit karena wanita suci tidak pernah hadir dalam acara yang diselenggarakan alam langit, tapi disini Dewi Bunga Agung memperbolehkan Zhang Li sebagai wanita suci belajar dilembah langit. Sungguh kehormatan bagi alam langit karena bisa mendidik seorang wanita suci menjadi seorang Dewi dari alam langit."
Dewi Bunga Agung memberi salam kepada Kaisar dan Dewa-Dewi yang menghadiri acara lalu aku juga demikian karena Dewi Bunga Agung menyuruh aku.
Terlihat Kaisar berbisik kepada pengawal pribadinya lalu tak lama kemudian para pelayan membawa makanan satu persatu mememuhi semua meja Dewa Dewi yang hadir dalam acara ini.
Saat Dewi Bunga Agung sedang mengobrol dengan Dewa Bulan aku hanya makan saja sambil melihat Dewa-Dewi yang berada disekitarku, tapi Song Lan dan Tian Yi tidak bersebelahan dengan aku jadi kami hanya berbicara menggunakan bahasa isyarat.
Aku melambaikan tangan kepada Tian Yi dan Song Lan lalu menunjuk makanan "Kalian makan apa?"
"Sama..."
Aku tersenyum, setelah melihat kearah mereka berdua.
Aku melihat Pangeran pertama duduk bersebelahan dengan Dewi Burung dan ia sedang menatap aku dari kursi singgah sananya.
Pangeran pertama kenapa? Aneh.
"Zhang Li mengapa melihat kearah Pangeran pertama terus? Tidak baik memandangi seseorang seperti itu."
"Oh tidak baik ya Dewi, tapi aku hanya melihatnya aneh tidak seperti biasanya."
"Ia butuh waktu untuk penyesuaian, biarkan saja Zhang Li. Lebih baik kau makan sekarang ," ucap Dewi Bunga Agung sambil mengambilkan aku nasi dan lauk.
"Kaisar? Apakah boleh aku mengumumkan suatu hal menggembirakan saat ini?" tanya Permaisuri kepada Kaisar.
"Silahkan..."
"Dewa Bintang diundang untuk menghadap Permaisuri kaisar..." Teriak Pengawal pribadi Kaisar.
Langsung saja Dewa Bintang bergegas maju menghadap Permaisuri Kaisar.
"Sambil menikmati hidangan malam ini, Dewa Bintang akan memberitahu suatu hal menggembirakan. Silahkan Dewa Bintang jelaskan kepada semua Dewa-Dewi yang hadir pada malam hari ini."
Hal menggembirakan?
"Setelah Pangeran pertama memasuki tahap kekuatan spiritual Dewa Langit, ramalan bintang tentang jodohnya telah berubah dari tidak memiliki jodoh sampai akhirnya sekarang memiliki jodoh karena kehadiran Dewi Burung didalam kehidupannya..." Ucapan Dewa Bintang langsung disela oleh Permaisuri Kaisar "Sebab itu dalam waktu dekat ini Pangeran pertama akan melamar Dewi Burung dan segera menikahinya."
Uhuk...
Uhuk....
"Ah sialan!" gumamku pelan.
Ucapan Permaisuri sungguh membuat aku tersedak karena saat itu aku sedang melihat Pangeran pertama yang seketika melotot dan menggelengkan kepalanya.
Terlihat semua Dewa bergembira karena kabar bahagia ini, tapi ada beberapa Dewi yang menangis?
Mungkin karena mereka tidak dapat bersama Pangeran pertama.
Kenapa bagian tubuh didekat dadaku terasa sedikit sakit ya? Bahkan untuk bernapas tidak terlalu lancar? Apa karena tadi aku tersedak makanan? Sepertinya begitu.
Karena banyak Dewa-Dewi yang selesai menghabiskan hidangan makanan. Jadi, kami semua diperbolehkan kembali kerumah masing-masing untuk beristirahat namun Permaisuri Kaisar menahan Dewi Bunga Agung dan aku yang akan keluar dari altar suci "Bisakah saat pernikahan Putra Mahkota kalian menari untuk memeriahkan acara? Hahaha."
"Wei Chen kau sungguh tidak berubah. Aku kesini hanya untuk menjenguk wanita suci alam bunga dan aku tidak peduli dengan urusan alam langit."
"Sepertinya wanita suci satu ini sangat berbeda dengan wanita suci lainnya hahaha."
"Jangan pernah kau menyentuh wanita suci alam bunga lagi Wei Chen. Sudah cukup dahulu dimasa lalu, apakah harus aku mengatakannya disini?" tanya Dewi Bunga Agung dengan mata berkaca-kaca, tapi ia terlihat sangat marah.
Aku tidak pernah melihat Dewi Bunga Agung marah sampai seperti ini sumgguh mengerikan.
"Permaisuri hentikan tindakanmu ini!" Sentak Kaisar lalu Kaisar menyuruh kami kembali untuk beristirahat.
Aku dan Dewi Bunga Agung menginap dirumah Guru, tapi saat kami akan masuk kedalam rumah Pangeran pertama memanggilku "Zhang Li... Dewi Bunga Agung bisakah kami berbicara pribadi sebentar?" tanyanya lalu Dewi Bunga Agung meninggalkan kami berdua.
"Zhang Li apakah kau marah?" Tanya Pangeran pertama dengan wajah penuh ke khawatiran.
"Marah kenapa?" Tanyaku sambil menatapnya bingung.
"Aku kira kau marah jika aku menikah dengan Dewi Burung."
"Aku tidak marah, tapi jika kau tidak mencintainya kau jangan menikah dengannya. Bukankah menikah itu harus saling mencintai? Jadi kau harus menikah dengan wanita yang kau cintai."
"Jika aku mencintaimu bagaimana?"
"Apakah kau ingin melibatkan aku dalam masalah lagi? Tidak usah merayu! Aku akan membantumu tapi aku tidak ingin ditampar lagi dengan Permaisuri Kaisar!"
"Maaf Zhang Li atas tindakan Ibuku, tapi..." Dewi Bunga Agung langsung keluar dari rumah dan menyela ucapan Pangeran pertama "Zhang Li masuklah untuk tidur, aku ingin berbicara sebentar dengan Pangeran pertama."
"Hei Zhang Li jangan lupa besok pagi waktunya berlatih tarian pedang bersamaku."
Aku tidak bisa menolak perintah Dewi Bunga Agung. Jadi, aku hanya mengangguk dan mengikuti perintah.
"Pangeran pertama bisakah kau tidak terlibat lagi didalam kehidupan Zhang Li? Kau sudah tahu Ibumu tidak menyukainya. Apakah kau ingin Ibumu membunuhnya baru kau berhenti mengganggu kehidupan Zhang Li? Ku mohon jangan membuat ia terlibat lagi dalam masalah pribadimu."
"Dewi Bunga Agung apa maksudmu? Bagaimana mungkin Ibuku membunuh?" tanyaku.
Rasanya kepalaku langsung dipenuhi banyak pertanyaan tentang Ibu setelah mendengar ucapan Dewi Bunga Agung.
"Untuk apa kau bertanya kepadaku? Ibumu tahu lebih jelas tentang itu. Jangan libatkan Zhang Li jika kau mencintainya jangan mengganggu kehidupannya lagi."
Dewi Bunga Agung masuk kedalam kamar lalu perlahan ia berbaring di samping ku sambil membelai rambutku dengan lembut dan ia juga ingin aku menceritakan semua kejadian dari awal aku datang sampai malam hari ini, tapi sepertinya aku tertidur lebih dahulu sebelum selesai menceritakan semuanya kepada Dewi Bunga Agung.