Chereads / Alstroemeria : Bunga Lily / Chapter 39 - Belati Emas

Chapter 39 - Belati Emas

Aku sekarang sedang berada diruangan untuk berganti pakaian, tapi karena pakaian ini terlalu rumit dan aku tidak pernah memakainya. Jadi, sekarang aku dibantu oleh Dewi keterampilan dan Dewi Hujan untuk memakai pakaian "Sudah selesai..." ucapku dengan semangat lalu Dewi keterampilan hanya tertawa melihat aku berkata seperti itu.

"Wajahmu belum dirias Zhang Li dan rambutmu juga belum rapih, bersabarlah aku tahu ini kali pertama kau memakai pakaian seperti ini."

"Terimakasih Dewi Keterampilan dan Dewi Hujan telah membantuku."

Setelah itu aku hanya duduk menatap cermin besar sambil memperhatikan Dewi Keterampilan merias wajahku, sedanngkan Dewi Hujan menyisir rambutku yang panjang dengan sangat halus.

Gaun panjang yang aku pakai saat ini terlihat seperti berlapis dua karena pada lapisan pertama pada gaun terdapat kain renda tipis berwarna putih polos lalu setelah itu pada lapisan kedua terlihat warna merah dan putih menutupi kain tipis dilapisan pertama.

Anehnya lapisan kedua ujung bawah gaun terlihat seperti terbelah dan mungkin berguna untuk memperindah tarian pedang.

Riasan Dewi Keterampilan sungguh sangat elegan dan indah lalu ditambah lagi mahkota emas yang terpasang dirambutku semakin memperindah penampilanku.

"Zhang Li apakah kau sudah siap?" tanya Pangeran pertama yang diikuti oleh para Pangeran, Song Lan, dan Tian Yi.

Saat menoleh, aku sedikit terkejut karena aku sungguh tidak menyangka bahwa ia adalah Pangeran pertama. Ia terlihat sangat tampan memakai pakaian dengan model yang sama denganku, ditambah lagi rambutnya yang terikat dan diberi hiasan oleh mahkota berwarna merah.

"Sudah..." Aku masih tidak bisa berkedip melihat ketampanan Pangeran pertama.

"Woaa... Zhang Li kau sungguh seperti seorang Dewi sekarang, Pangeran pertama kuatkanlah imanmu dan jangan sampai tergoda oleh kecantikannya."

Ucapan Tian Yi membuat mereka semua tertawa, tapi ntah kenapa aku merasa malu ia berkata demikian "Mengapa pipimu merah Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga.

Song Lan, Tian Yi, dan Pangeran kedua hanya berbisik-bisik sambil tertawa menatap aku "Disini sangat panas aku harus keluar dahulu mencari udara segar."

"Aku pergi dahulu ya, kalian jangan lupa melihat penampilan kami..." Ucap Pangeran pertama yang langsung menghilang.

Aku sungguh kaget karena kemunculan Pangeran pertama secara tiba-tiba tepat didepanku dan membuat aku terjatuh, tapi dengan tepat waktu Pangeran pertama menarik tanganku dan merangkulku.

Wajah kami saat ini sangat dekat, tapi kenapa hatiku merasa sakit? Aneh.

Aku langsung mendorong pelan tubuh pangeran pertama agar sedikit menjauh dariku "Apakah kau baik-baik saja?"

"Tentu saja."

Pangeran pertama langsung menggandeng tanganku untuk ke acara bersamanya, tapi setelah sampai disana ia menyuruh aku duduk dikursi tahta bersamanya.

Aku sungguh merasa sangat tidak pantas, tapi ia tetap memaksa aku.

Ah sialan kenapa tanganku gemetar sekarang? Kau harus tenang.

Pangeran pertama menatap aku dengan tatapan aneh dan setelah itu ia menggenggam tanganku sambil sedikit mengelusnya.

Tanganku tidak gemetar, tapi kenapa sekarang hatiku yang gemetar?

Mengapa hari ini hatiku sangat aneh?

Semua orang yang hadir menatap aku dengan tatapan tersenyum, kesal dan berbagai macam ntah hal konyol apa yang telah aku lakukan bersamanya.

Lebih baik aku memejamkan mataku, menenangkan diri, dan mencoba menerima keadaan disekitarku.

"Zhang Li? Bersiaplah sebentar lagi kita dan jika ada yang berbeda nikmatilah saja karena kita akan membuat tarian hari ini sangat spesial untuk semua orang."

Aku akan membuatmu tidak akan melupakan tarian pedang ini seumur hidupmu Zhang Li.

"Baiklah Pangeran pertama..."

Aku membuka mataku dan menikmati tarian yang sedang berlangsung didepan mataku lalu tak lama kemudian Pangeran pertama menyuruh aku bersiap.

Aku dan Pangeran pertama terbang bersama ke tengah altar suci dan setelah itu kami saling berhadapan memberi salam.

Kami mengarahkan pedang keatas lalu menyilangkannya sampai berbentuk X diujungnya, setelah itu kami berputar sebanyak tiga kali.

Tatapan Pangeran pertama sungguh sangat hangat hari ini bahkan tidak sedingin biasanya, tapi tak sengaja aku menatapnya terlalu lama sampai ia melemparkan senyum kepadaku.

Setelah berputar sebanyak tiga kali, kami langsung saling menjauh dengan posisi tetap saling berhadapan dan dimulailah pertarungan pedang sampai pedang milikku terjatuh. Pangeran pertama langsung merangkul pinggangku dan terbang keatas bersamaku lalu aku membuat kupu-kupu emas berterbangan diruangan ini.

Saat mereka menyentuh kupu-kupu emas, ia akan berubah menjadi bunga Lily berwarna putih & merah.

Saat Pangeran pertama terbang bersama aku dilatihan wajahnya tidak sedekat kali ini. Bahkan hembusan napasnya sagat terasa diwajahku, tapi mengapa aku merasa kedua pipiku sangat panas?

Pangeran pertama langsung memeluk aku lebih erat dan mencium bibirku dengan sangat lembut, tapi aku tidak tahu harus berbuat apa karena ini diacara terbuka dan aku takut merusak acara lalu berakhir dihukum dengan sangat kejam oleh Permaisuri.

Pangeran pertama awalnya menutup matanya, tapi sekarang ia membuka matanya dan menatap aku. Pangeran pertama menyudahi ciumannya dan tersenyum kepadaku seperti tidak terjadi apa-apa. Apakah ia terbiasa mencium wanita seperti ini? Ah kenapa pikiranku menjadi tidak-tidak.

Kami langsung mendarat dengan pelan ketengah altar suci lalu ia memberi aku isyarat untuk berpura-pura tersandung agar kami dapat menutup tarian ini dengan gerakan yang sempurna seperti ucapannya kemarin saat berlatih.

Setelah menampilkan tarian pedang kami tidak langsung kembali karena menunggu Kaisar atau Permaisuri memberikan ucapan atau suatu hal "Apa nama tarian pedang ini?" tanya Kaisar sambil tersenyum.

Pangeran pertama menyenggol tubuhku agar aku yang menjawab pertanyaan Kaisar "Belati emas."

"Mengapa tarian ini bernama belati emas?" tanya Kaisar.

Jujur saja aku tidak tahu karena tarian pedang ini semuanya adalah hasil ide Pangeran pertama dan aku hanya menghapalkannya saja.

"Karena pedang yang kami gunakan terbuat dari emas dan kekuatan spiritual yang kami miliki juga berwarna emas."

Mengapa Dewa-Dewi yang hadir memasang wajah terkejut? Ada apa lagi?

"Apakah Nona Zhang Li juga punya?" tanya Kaisar dengan tatapan aneh.

Aku harus menjawab apa?

Apakah baik jika aku jujur?

"Punya..." Setelah Aku menjawab Pertanyaan Kaisar, ia malah mengerutkan alisnya. Apakah aku melakukan kesalahan?

Bagaimana mungkin seorang peri memiliki kekuatan spiritual emas?

Sebenarnya siapa ia? Sebaiknya aku tidak memperpanjangnya agar Permaisuri tidak membuat masalah.

"Baiklah kalian ingin hadiah apa?" tanya Kaisar sambil tersenyum dan menunggu jawaban kami berdua.

Pangeran pertama menatap aku seperti menunggu jawabanku "Aku tidak tahu harus minta apa? Jadi terserah Pangeran saja ," bisikku pelan agar tidak terdengar.

"Kau yakin? Tidak menyesal?" tanya Pangeran pertama memastikan.

"Ya, aku yakin."

"Menjawab Kaisar, aku Zhu Yi ingin menikahi wanita suci bernama Zhang Li sebagai istri sahku."

Aku langsung melotot dan menatapnya "A-apa? Kau gila Pangeran pertama?" tanyaku secara reflek kepadanya.

Permaisuri langsung menjawab perkataanku "Kau berani mengatai anakku gila? Bahkan identitasmu itu tidak jelas! Mana mungkin aku mengijinkan anakku menikahimu Nona, bermimpilah saja!" seru Permaisuri dengan terlihat emosional.

"Maaf Permaisuri Kaisar atas ketidak sopananku, tapi baiklah jika seperti itu. Apakah aku boleh undur diri sekarang?" tanyaku. Lebih baik aku melarikan diri dari tengah altar suci untuk makan.

"Silahkan Nona Zhang Li, tapi nanti kau harus menemuiku untuk mengambil hadiahmu."

"Terimakasih Kaisar."

Aku lansung berjalan kearah Song Lan dan Tian Yi lalu mereka menatap aku dengan tatapan datar, tapi aku sedikit tidak peduli karena dari pagi aku belum makan apapun! Perutku sungguh lapar "Zhang Li mengapa kau menolak untuk dinikahi Pangeran pertama?" tanya Tian Yi.

"Aku tidak menolak dan tidak menjawab juga karena kau tau sendiri keadaannya sekarang seperti apa? Jadi aku tidak ingin mencari masalah dengan keluarga alam langit dan lebih baik aku mengisi perutku sampai kenyang sekarang."

"Zhang Li ada satu hal yang sangat ingin aku tanyakan kepadamu ," ucap Song Lan sambil memegang tangan kananku seperti memohon untuk memberitahunya.

Aku hanya menoleh kearahnya sambil mengunyah sebuah bakpo berisi coklat "Apakah ciuman didalam tarian belati emas barusan dilakukan berkali-kali didalam latihanmu kemarin bersama Pangeran pertama?" tanya Song Lan.

Sungguh pertanyaan yang sangat penting Song Lan - Tian Yi

Pertanyaan itu sungguh membuat aku tersedak oleh bakpo dan Tian Yi langsung memberikan aku minuman "Aku saja tidak tahu kalau ada ciuman didalam tarian, tapi sungguh aneh karena kemarin dilatihan tidak ada ciumannya..." Aku berpikir sejenak hingga terdiam cukup lama, tapi ucapan Song Lan membuat aku tersadar

"Berarti Pangeran pertama telah mengambil ciuman pertamamu Zhang Li, kau harus meminta pertanggung jawaban!"

"Begitukah?" tanyaku sambil memikirkan perkataan Song Lan, tapi perkataannya benar juga.

Aku tidak pernah mencium lelaki manapun dialam semesta ini, tapi ia berani mencuri kesempatan untuk mencium aku saat menari tadi "Baiklah sudah aku putuskan selesai acara ini aku akan meminta pertanggung jawabannya!" ucapku dengan semangat.

Semoga saja aku dapat koin emas agar bisa membeli barang-barang bagus didunia fana. Ibu memanggil aku untuk bertemu di kediamannya, tapi aku sudah tahu pasti ia akan membahas kejadian tadi saat aku bersama Zhang Li.

Saat aku menghadap Ibu dan selesai memberi salam kepadanya, Ibu langsung menampar pipi kananku.

Aku hanya tersenyum menahan perih akibat pipiku tergores oleh cincin milik Ibu yang cukup tajam "Apakah kau gila? Belum cukup dengan ciuman mesra menjijikan yang kau berikan kepada gadis itu? Bahkan kau juga memintaku untuk merestui pernikahan kalian diacara ulang tahunku? Umurku sudah semakin tua dan kau harus menjadi Kaisar!" Sentak Permaisuri dengan penuh amarah.

"Ibu selalu membahas Kaisar, Kaisar, dan Kaisar. Padahal Ayah masih sehat, tapi mengapa Ibu sangat menginginkan aku menjadi Kaisar? Aku mohon Ibu hentikan! Ini masa depanku bukan masa depan Ibu."

"Apakah kau berani melawan Ibu?" tanya Permaisuri dengan kesal.

"Apakah pernah aku melawan Ibu? Tidakkan? Hanya sekali saja melawan, pasti tidak sebanding dengan semua keinginan Ibu yang telah aku capai selama ini."

Pangeran pertama mengelap darah yang terasa keluar dari pipinya dengan jarinya sambil tetap tersenyum kepada Ibunya.

"Demi wanita suci kau berani melawan Ibu? Apakah kau mengikuti jejak konyol Ayahmu? Hahaha memang lelaki selalu dibutakan oleh kecantikan sesaat saja!"

"Jangan salahkan Ayah, tapi seharusnya Ibu yang merubah sifat keras kepala Ibu dan mulai mau mendengarkan kritikan seseorang."

"Apakah kau sedang menceramahiku? Hahaha. Intinya besok kau harus tetap hadir diacara pertemuan keluarga besar Dewi Burung dengan keluarga besar Kaisar, apakah kau mengerti anakku?" tanya Permaisuri Kaisar sambil tersenyum lalu ia mengelus rambut anaknya itu.

Pangeran pertama tidak menjawab ucapan Ibunya lalu Permaisuri Kaisar melanjutkan ucapannya "Jika kau tidak hadir, jangan harap kau masih bisa melihat wanita suci itu hahaha."

"BAIKLAH! AKU TURUTI KEMAUANMU IBU! APAKAH KAU SEKARANG PUAS? HAHAHA."

Aku langsung pergi dari hadapan Ibu tanpa memberikan salam kepadanya.

Saat aku berjalan keluar dari kediaman Ibu, aku jadi teringat ucapan roh pedang milik Tian Yi lalu memikirkannya karena jika Ibu terkena karma atas perbuatannya apakah aku bisa menikahi Zhang Li?

Tanpa ada gangguan Ibu?

Namun aku sangat tidak tega melihatnya mendapatkan karma seperti itu, tapi setiap perbuatan jahat selalu ada balasannya.