Chereads / Alstroemeria : Bunga Lily / Chapter 15 - 15. Iblis Rubah

Chapter 15 - 15. Iblis Rubah

Saat aku keluar dari kedai terlihat seorang wanita muda sangat cantik memakai gaun hanfu berwarna merah polos lalu ia memakai perhiasan cukup elegan, tapi ternyata ia hanya memiliki 7 ekor rubah.

"Sepertinya aku lebih cantik darimu Nona hahaha ," ucap rubah tua itu dengan tertawa sangat puas.

Kenapa jadi muda?

Padahal tadi terdengar seperti suara wanita tua, sungguh sangat percaya diri sekali. Bahwa dirinya masih awet mudah!

Tak lama Pangeran ketiga dan Wuxian pengawal pribadinya muncul dengan beberapa prajurit alam langit menaiki awan-awan "Zhang Li, ini urusan kami. Biar kami saja yang mengurus rubah ini ," ucap Pangeran ketiga yang langsung berdiri disebelahku.

"Baiklah."

"Aku rubah ungu keturunan keempat yang sudah ribuan tahun mengikuti ajaran raja iblis. Aku akan membuktikan kehebatan ajaran kami hahaha, kau tidak akan mampu mengalahkanku Dewa Perang ," ucap rubah tua itu sambil tertawa.

Rubah tua itu terlihat seperti menggerakkan tangannya dengan sangat gemulai dan tiba-tiba para prajurit yang akan menyerangnya malah berbalik menyerang kami berdua, tapi tatapan mereka aneh matanya menjadi berwarna ungu dan cara mereka menyerang kami sangat aneh. Oh aku paham! Jadi, ini jurus andalan si rubah tua? Jurus pengendali pikiran? Bahkan pemilik kedai tadi juga telah dikendalikan oleh rubah tua?

Song Lan dan Pangeran pertama keluar dari kedai, tanpa berpikir panjang Song Lan langsung memainkan serulingnya dan Pangeran pertama membantu pangeran ketiga menyerang rubah tua dengan kecapinya, anehnya asap berwarna ungu keluar dari seluruh tubuh prajurit dan mengarah ke Song Lan?

Tunggu, ada apa sebenarnya?

Kenapa ke arah Song Lan?

Tidak mungkinkan Song Lan menyerap seluruh kekuatan itu kedalam tubuhnya agar para prajurit sadar? Apakah ia tidak tahu? Dia akan dikendalikan oleh rubah tua jika menyerap seluruh kekuatannya.

"Song Lan hentikan!"

Ia tidak menghiraukanku dan tiba-tiba mata Song Lan perlahan berubah menjadi warna ungu "Hahahaha anak pengkhianat yang bodoh! matilah bersama ayahmu, hahaha."

Anak pengkhianat? Ah tidak peduli.

Rubah tua itu mulai mengendalikan Song Lan, aku melihat tangan Song Lan seperti akan merenggut jantungnya sendiri. Aku langsung mengikat tangannya dan menjebak Song Lan agar masuk kedalam jaring emas, setelah itu aku menciptakan bunga Lily hitam untuk menghisap aura ungu pembunuh yang memasuki tubuh Song Lan.

Pangeran pertama membantu Song Lan dengan kekuatan spiritualnya agar cepat sadar "Rupanya sosok Alstroemeria yang diperbincangkan seluruh iblis dan Dewa dialam semesta hanyalah manusia setengah Dewa? Hahaha sungguh memalukan."

Wuxian langsung menjerat leher rubah tua dan Pangeran ketiga langsung menebas kepala rubah tua itu lalu aku membuat bunga Lily hitam agar inti roh rubah tua dapat hancur sepenuhnya menjadi abu.

Ia tidak akan pernah bangkit lagi "Pangeran ketiga bisakah kau membantuku membakar bunga Lily hitam ini dan yang disana?" tanyaku sambil menunjuk bunga Lily yang terbang diatas jaring emas.

"Baiklah ," ucap Pangeran ketiga langsung membakar habis bunga Lily hitamku.

Para prajurit, Wuxian, dan Song Lan seperti tidak menyangka bahwa aku Alstroemeria.

Aku terbang ke atas langit dan menyebarkan serbuk emas "Alstroemeria hanyalah wanita cantik yang tidak kalian kenali bahkan kalian hanya melihat bayang-bayang hitam sosok wanita yang berbau bunga Lily hitam."

Mereka langsung pingsan seketika "Kita berpisah disini Zhang Li sampai jumpa ," ucap Pangeran ketiga sambil membawa Wuxian serta para prajurit yang sedang pingsan secara teleport dengan awan-awan lalu aku dan Pangeran pertama membawa Song Lan kembali ke rumah lembah langit.

Saat Song Lan terbangun ia langsung aneh "Apakah kau tadi melihat Alstroemeria? Ah sialan kenapa aku tidak ingat wajah wanita itu, padahal aku sangat ingin menemuinya."

Aku dan Pangeran pertama hanya saling bertatapan mata "Hanya bayangan hitam sosok wanita."

"Aku juga mengingatnya begitu."

"Sudah tidurlah Song Lan, kau terlalu banyak minum arak malam ini."

Pangeran pertama memberiku isyarat untuk mengikutinya, sepertiny kami akan ke halaman rumah "Zhang Li, ternyata seperti itu perbuatanmu?" tanyanya.

"Apakah salah?" tanyaku.

"Tidak, hanya aneh saja."

"Baiklah, aku tidak peduli tentang Alstroemeria. Aku sudah selesai menghapalkan jurus air yang berada digulungan kertas ini."

"Oh yang waktu itu saat aku bertemu Xu Qu ditaman dekat air terjun?" tanyanya.

Kenapa harus menyebut Xu Qu, apakah dia hanya mengingat gadis itu saja? Bahkan ia tidak ingat kalau ia memberikan aku 1.000 tahun kekuatan spiritual untuk berlatih.

"Apakah kau mengomel dalam hati? Tenang saja aku mengingatmu Zhang Li. Cobalah semua jurus yang telah kau hapalkan."

Aku langsung mencoba untuk menciptakan pedang yang terbuat dari air dan langsung berhasil, setelah itu aku membuat gelombang air yang telah aku kendalikan dengan tangan agak sulit namun aku tetap berusaha sebisa mungkin agar berhasil.

Sebenarnya ada apa dengan identitas Song Lan dan Zhang Li? Mengapa aneh sekali? Rubah ungu itu menyebut Song Lan anak pengkhianat? Padahal sudah jelas ia Putra Mahkota dari alam iblis lalu Zhang Li mengapa rubah ungu itu menyebutnya manusia setengah Dewa? Apakah Paman Ji Dan tidak tahu asal usul Zhang Li yang sebenarnya? Ah tidak mungkin, tapi kalau Paman Ji Dan tau. Mengapa ia masih berani menjadikan Zhang Li sebagai murid pewaris? Bukankah itu melanggar aturan Alam Langit?

Tiba-tiba petir menyambar-nyambar dilangit dan terlihat ada sebuah bayangan kebiruan melintas dengan cepat dilangit seperti komet "Zhang Li, mengapa kau membuat hujan?" ucap Pangeran pertama.

"Bukan Zhang Li, kakak pertama. Tadi aku melihat cahaya biru ingin menerobos kolam air suci ," ucap Pangeran kedua yang langsung menyela pembicaraan kami.

Terlihat Pangeran kedua sedang duduk bersantai diatas atap lalu mengajak kami masuk ke rumah "Apakah kau yakin adik kedua?" tanya Pangeran pertama.

Kenapa wajah Pangeran pertama terlihat sangat serius? Padahal tadi aku hanya membuat awan hujan ditanganku, mana mungkin aku bisa membuat petir.

Padahal aku baru saja belajar! Jika bisa membuat hujan dan petir pasti aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku, tapi aku tidak merasa membuat hujan dan petir sehebat itu karena kekuatan spiritualku sudah cukup terkuras banyak karena rubah ungu tua sialan itu.

"Mana mungkin baru belajar bisa membuat hujan deras, itu sungguh tidak masuk akal. Zhang Li kau tadi hebat bisa menguasai jurus ciptaanku dengan cepat meskipun belum terlalu sempurna."

"Wah jadi jurus dikertas gulungan itu, ciptaan Pangeran kedua?" tanyaku.

"Tentu saja."

"Hebat!" Ucapku sambil bertepuk tangan menatap Pangeran kedua, tapi Pangeran kedua hanya tersenyum.

Pangeran pertama dari tadi hanya diam lalu saat berbicara membuat aku khawatir, "Zhang Li kau dalam masalah besar."

"Ba-Bagaimana mungkin!!"

Tak lama kemudian ada seorang lelaki dan perempuan memasuki halaman rumah kami "Siapakah yang membuat hujan? Jujurlah hukumanmu akan diberi keringanan."

"Anggap saja aku Dewi hujan ," ucap Pangeran pertama dengan santai.

Oh ternyata wanita itu Dewi Hujan, tapi kenapa Pangeran pertama bodoh sekali? Mengakui hal yang tidak ia lakukan, padahal bukan kami yang melakukan.

"Ikutlah dengan kami."

Saat Pangeran pertama akan dibawa oleh lelaki yang memiliki tubuh besar tersebut, aku menghentikannya "Aku yang bersalah membuat hujan kecil, tapi tiba-tiba menjadi besar. Hukumlah aku jangan dia ," ucapku.

Aku merasa seperti pengecut meskipun hal ini belum jelas apakah benar aku atau tidak, tapi lebih baik aku mengaku saja dari pada Pangeran yang menanggungnya. Lagi pula ia sudah cukup baik kepadaku karena telah mengajari jurus air dan memberikan 1.000 tahun kekuatan spiritual.

Aku dibawa terbang menggunakan pedang oleh wanita dan lelaki bertubuh besar ini.