Pagi-pagi sekali Nathan sudah bangun dan melakukan aktivitas paginya sebelum ke kantor yaitu jogging. Nathan sangat menyukai olahraga pagi.
Nathan berlari-lari santai di sekitar halaman rumahnya. Yah karena rumahnya yang sangat mewah itu dan halaman rumahnya juga sangat luas tidak memerlukan Nathan untuk keluar jogging di tempat lain dan waktunya juga yang cuma sebentar karena harus ke kantor.
Kalau memungkinkan Nathan pasti keluar olahraga di tempat lain, tapi terkadang Nathan sangat jengkel dengan tatapan kagum setiap perempuan yang melihatnya.
Wajah Nathan sangat tampan walaupun dia selalu berwajah datar tetapi ketampanannya selalu terpancar.
Ketika pulang dari jogging pasti dirinya selalu kesal karena dia merasa tidak bebas, selalu diikuti perempuan yang sengaja mau mencuri perhatiannya.
Pernah suatu ketika Nathan sedang olahraga tiba-tiba seorang perempuan dengan tidak ada angin dan tidak ada hujan langsung dengan sengaja terjatuh didekat Nathan dengan harapan bisa melakukan pendekatan terhadap Nathan.
Tetapi dengan cueknya Nathan cuma melihat sebentar, lalu berlalu pergi dari perempuan itu tanpa memperdulikan perempuan itu yang sudah ditatap oleh banyak orang,, dan ada juga yang sudah sambil tertawa, karena melihat reaksi Nathan terhadap perempuan itu yang tidak mau perduli sama sekali. Nathan masih mendengar samar-samar perempuan itu mengumpat.
Nathan tidak perduli sama sekali dengan umpatan perempuan itu, coba perempuan itu Amelia tentu Nathan akan sangat perduli tanpa dia meminta pun.
Nathan jogging sambil tertawa mengingat kejadian lucu itu.
Yah bagi dia lucu tapi bagi perempuan itu pasti sangat memalukan.
Bagaimana mau tidak malu sudah dengan kepedean tingkat tinggi akan mendapatkan nomor telepon Nathan, ehh ujung-ujungnya ditolong pun tidak. Membuatnya malu di depan teman-temannya sendiri.
Siapa suruh mencari perhatianku, dia pikir aku laki-laki murahan apa mau memberikan perhatianku ke semua perempuan. Aku Nathan Mahardika hanya perhatian kepada Amelia wanita yang sangat aku cintai,,, batin Nathan sambil tersenyum manis.
Setelah selesai dengan aktivitas olahraganya, Nathan segera mandi. Keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan dipinggang, terlihatlah perut yang putih mulus beserta ABS yang seperti roti sobek.
Yah wajar saja Nathan sangat rajin olahraga, walaupun Nathan sangat sibuk di kantor tetapi Nathan tidak pernah melupakan olahraganya.
Semua itu karena Amelia yang sangat menyukai laki-laki punya ABS, karena kebanyakan nonton K-pop, lebih keren saja dimatanya kalau cowok punya ABS.
Nathan yang tidak mau kalah langsung saja suka olahraga biar mempunyai ABS seperti oppa-oppa Amelia. Nathan sebenarnya cemburu hanya saja karena melihat Amelia yang sangat bahagia itu, kalau membahas oppa-oppanya hanya bisa pasrah dan dengan terpaksa mendengarkan juga kadang ikut menonton juga.
Lagian tidak mungkin juga oppanya merebut Amelia dari Nathan, orangnya beda Negara jadi Nathan aman. Walaupun jengkel sedikit karena di kamar Amelia penuh dengan foto-foto oppa Korea sedangkan foto Nathan cuma satu itu pun sangat kecil.
Nathan tidak mau protes cukuplah di dalam hatinya dia protes, karena kalau sampai protes sama Amelia bisa panjang urusannya.
Amelia sangat tidak suka oppanya diganggu ketenteramannya. Bisa marah satu minggu bahkan sampai satu bulan pun Amelia sanggup, kalau sudah menyangkut oppanya. Jadi Nathan lebih baik cari aman saja karena wanita selalu benar dan sensitif๐.
Sementara Nathan mengeringkan rambutnya sambil bernyanyi-nyanyi tidak jelas, karena di kamar dia cuma seorang diri, jadi sifat aslinya muncul, tiba-tiba teleponnya berdering.
Seketika itu juga Nathan melihat nama kontak yang meneleponnya pagi-pagi begini dan yang ada di pikirannya pasti Juan, karena cuma Juan asisten pribadinya yang sering menelepon pagi-pagi, tetapi dugaan Nathan salah,, ketika Nathan melihat nama kontak yang menelepon dirinya pagi-pagi, seketika itu juga senyum mengembang di bibirnya yang manis semanis madu.
Ya ampun masa depan aku,,, batin Nathan.
Nathan segera menjawab panggilan telepon dari orang itu tanpa menunggu lama.
"Halo Sayangku. Ada apa tumben pagi-pagi begini kamu meneleponku, apa kamu merindukanku?" tanya Nathan dengan senyumnya yang sangat manis yang hanya pada kekasihnya saja Nathan selalu tersenyum, karena di kantor Nathan dikenal dengan orang yang dingin, datar kepada orang lain jarang sekali mau tersenyum.
"Iya sayang aku sangat-sangat merindukan dirimu," terdengar jawaban dari balik telepon yang membuat senyum Nathan semakin mengembang.
"Apa salah kalau aku merindukanmu atau kamu tidak mau aku rindukan sayang?" tanya Amelia kemudian.
"Dan memang kenapa kalau aku mau meneleponmu pagi-pagi sayang terserah aku dong, aku kan pacarmu atau kamu punya pacar lain?" tanya Amelia lagi penuh selidik walaupun pertanyaan sebelumnya belum di jawab oleh Nathan.
"Bukan begitu maksud aku sayang, aku mana mungkin ada pacar lain, di hatiku ini hanya dipenuhi kamu saja sudah tidak muat lagi untuk orang lain. Biasanya Juan yang meneleponku pagi-pagi begini sayangku,," jawab Nathan lembut.
"Oh kirain kamu macam-macam sayang, aku memang sangat merindukanmu dan sekaligus aku mau tanya sayang,, bentar malam kamu jadikan ke apartemen aku?" tanya Amelia dengan suara manjanya yang membuat Nathan semakin gemas kepada Amelia.
Amelia adalah kekasih Nathan yang sangat dicintai Nathan dan apartemen tempat Amelia tinggal dibelikan oleh Nathan dan juga sangat mewah.
Nathan sangat memanjakan Amelia apapun yang diinginkan Amelia pasti diturutinya tanpa pikir panjang. Itulah yang membuat Amelia sangat tidak ingin melepaskan Nathan.
"Iya sayang jadi kok. Aku udah janjikan mana mungkin juga aku menolak permintaanmu sayang," jawab Nathan dari balik teleponnya.
"Oke sayang aku tunggu yah, kamu semangat kerjanya biar cepat halalin aku. Bye sayang," ucap Amelia lalu menutup panggilan teleponnya dengan Nathan tanpa mendengar lagi ucapan Nathan.
"Biar cepat aku menguasai hartamu dan menyiksa orang tuamu yang sudah memperlambat rencana aku. Malam ini harus berhasil,," gumam Amelia dengan senyum liciknya setelah menutup panggilan telfonnya dengan Nathan.
Amelia adalah wanita yang sangat pandai bermuka dua.
Sementara itu di rumahnya Nathan menatap layar ponselnya lalu berkata "Seandainya orang tua aku sudah setuju dengan hubungan kita sayang, aku pasti langsung menikahimu. Tapi tenang saja aku akan buat orang tuaku menyukaimu walaupun sampai sekarang belum berhasil."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Nathan segera melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda memakai kemeja putihnya, dasi kemudian jasnya yang sangat cocok ditubuhnya, lalu berdiri di depan cermin merapikan rambutnya dan melihat wajahnya.
"Ganteng banget aku tidak jauh beda dengan member BTS, mirip banget aku dengan Kim Taehyung." kata Nathan sambil tersenyum.
Yah Nathan tau tentang BTS dari Amelia, karena Amelia fangirl kelas kakap, tapi Nathan tidak pernah melarangnya baginya apapun yang membuat Amelia bahagia Nathan akan selalu mendukung.
"Pantas saja yah banyak yang suka sama aku, wajah sudah seperti Kim Taehyung versi Indonesia, mapan, kaya, presdir nggak ada kurangnya,," ucap Nathan lagi lalu tertawa geli pada dirinya sendiri.
Setelah itu Nathan keluar kamar menuju meja makan dan kembali berwajah datar.
------
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca๐๐๐๐
------