Chapter 2 - Bab. 2

Keluar kamar Nathan langsung menuju ke meja makan dengan wajah datar sedatar papan tripleks. Menarik kursi kemudian duduk dengan gaya elegannya.

Di meja makan sudah duduk kedua orang tuanya sengaja memang mereka menunggu Nathan untuk sarapan bersama.

"Akhirnya turun juga anak perawan kita ma" kata Andra papa Nathan.

"Iya pa perut mama ini sudah sangat lapar tapi anak perawan kita pasti lama karena kelamaan dandan," jawab Aliyah mama Nathan, sambil melirik Nathan.

"Papa dan mamaku sayang anak perawan siapa yang kalian tunggu aku inikan anak perjaka tulennya kalian satu-satu. Apa aku punya saudara yang tidak aku ketahui?

mana dia katanya baru turun?"

tanya Nathan dengan wajah seriusnya.

Mendengar pertanyaan anak kesayangannya itu Aliyah langsung menjitak kepala Nathan. Seketika itu juga Nathan meringis kesakitan.

"Mama kok jitak aku sih sakit tahu rambutku pasti berantakan, berkurang nih kegantengan ku" protes Nathan sambil merapikan rambutnya.

"Abis kamu ini bodohnya kebangetan. Kamu anak kami satu-satunya mana mungkin punya saudara, yang kami maksud anak perawan itu yah kamu lah Nathan. Kamu itu kalau dandan lama banget kayak anak perawan" ucap Aliyah.

"Ya ampun ma untung saja disini cuma kita bertiga kalau tidak bisa jatuh harga diriku ini. Aku tuh nggak dandan ma cuma bercermin ajah lihat penampilan udah tampan belum dan nggak lama kok lagian aku tampan mama juga yang bangga" ucap Nathan dengan senyum.

"Kamu tuh kal....."Aliyah berhenti bicara karena Andra sudah menengahi perdebatan mereka.

"Sudah mama sayang nggak baik bicara terus kapan makannya ini papa sudah lapar."

Nathan yang mendengar langsung ternganga sebentar dan berucap tega banget sih orang tuaku ini mesra-mesraan di depan anak.

"Apanya yang tega Nathan papa nggak pernah tega sama kamu" dengan senyumnya Andra menjawab.

"Sudah-sudah Nathan kalau iri yah iri saja makanya cepat nikah sudah tua juga" kata Aliyah.

Nathan baru mau menjawab, Andra langsung menyuruh Nathan buat makan.

"Makan dulu Nathan nanti baru dilanjutkan."

Nathan langsung saja makan karena Aliyah sudah menyendok kan makanan di piring Nathan.

Begitulah keluarga mereka walaupun sering berdebat tapi Aliyah dan Andra sangat menyayangi Nathan putra mereka satu-satunya yang akan memiliki seluruh perusahaan Andra dan Aliyah kalau sudah saatnya nanti, walaupun Nathan juga sudah memiliki perusahaan sendiri.

Begitupun Nathan sangat menyayangi kedua orang tuanya meskipun hubungannya dengan Amelia wanita yang sangat dicintainya tidak direstui kedua orang tuanya tapi Nathan tidak membenci mereka, Nathan selalu berusaha supaya suatu saat nanti hubungannya akan direstui orang tuanya.

Ketika mereka makan hening seketika hanya suara piring dan sendok yang saling beradu yang terdengar sampai Andra bertanya kepada Nathan.

"Nathan bagaimana hubunganmu dengan Amelia?" Kata Andra papa Kenan.

Nathan kaget sebentar dengar pertanyaan papanya tidak biasanya papanya kepo dengan hubungannya bersama Amelia pikir Nathan, padahal diluar pengetahuan Nathan papanya itu sangat kepo apalagi mamanya kepo tingkat akut.

Mereka sudah mencari tahu semua tentang Amelia sampai ke akar-akarnya makanya mereka sangat tidak merestui hubungan Amelia dan Nathan.

"Baik-baik saja papa. Amelia ingin segera dinikahi. Apa papa dan mama sudah merestui hubungan kita?

pasti kalian sudah sadarkan kalau Amelia itu gadis yang sangat baik?" Nathan menjawab dengan sangat senang karena dia pikir orang tuanya akan merestui hubungannya.

Andra dan Aliyah yang melihatnya menjadi tidak tega. Tapi Andra berpikir ini semua demi kebaikan Nathan biarlah kalau Nathan mau marah, marah saja lah.

Andra sampai pusing melihat anaknya yang sangat bucin kepada Amelia. Kadang Andra berpikir jangan-jangan Nathan di guna-guna.

"Nathan sampai lebaran monyet pun papa tidak akan merestui hubungan kalian. Amelia itu wanita bermuka dua dan sangat tidak cocok bersamamu" Kata Andra.

"Apaan sih pa memang ada lebaran monyet dan juga Amelia cuma punya satu muka yang sangat cantik, Amelia itu wanita baik pa. Iyakan mamaku sayang mama pasti sudah berpihak akukan?" Tanya Kenan.

"Nathan kamu ini bucin banget sih sama Amelon itu, pak Abdul ajah satpam kita tahu cara membedakan wanita baik dan tidak lah kamu ini bikin pusing tujuh keliling rumah. Mama sampai detik ini dan detik-detik selanjutnya sependapat dengan papamu. Amelon triple sangat tidak cocok dengan kamu Nathan anak kesayanganku satu-satunya, Amelon itu wanita jahat dan suka memanfaatkan" Kata Aliyah serius.

"Astaga mamaku sayang namanya itu Amelia bukan Amelon" Protes Nathan.

"Terserah mama lah sayang mau bilang apa" Kata Aliyah.

"Tunggu jangan-jangan mama sama papa tidak merestui hubunganku dengan Amelia karena aku suka memberikan apapun yang Amelia inginkan. Benarkah begitu?" Tanya Nathan penuh selidik.

"Iya itu termaksud salah satu alasannya dan masih banyak alasan lainnya. Sebenarnya mama tidak terlalu mempermasalahkan kamu yang memberikan apapun yang diinginkan kekasihmu asalkan itu bukan Amelia kalau itu Amelia mama sangat tidak ikhlas dan tidak ridho. Lebih baik putuskan Amelia dan carikan mama dan papa calon menantu lain. Orang tuamu ini sudah ingin punya cucu Nathan. Iyakan pa?" Tanya Aliyah kepada suaminya

"Iya ma. Lebih baik kamu carikan kami calon menantu lain jangan buang-buang waktumu sama Amelia wanita bermuka dua itu. Papa ini sudah ingin bermain dengan cucu papa dan juga bisa menjadi penerus keluarga nantinya" Kata Andra.

"Papa Amelia itu wanita yang sangat baik. Coba papa merestui hubunganku pasti sekarang papa sudah punya banyak cucu" Kata Nathan.

"Lebih baik papa tidak memiliki cucu daripada Amelia yang menjadi ibu dari cucu-cucuku" Ucap Andra dengan suara tegas.

"Sudahlah pa, Kim Taehyung mau berangkat kerja membicarakan ini tidak akan selesai. Suatu saat nanti aku akan buat mama dan papa menyukai Amelia" Kata Nathan sambil berdiri menuju ke mama dan papanya untuk salam sebelum berangkat kerja.

Nathan sangat menyanyangi dan hormat kepada kedua orang tuanya meskipun sekarang Nathan sudah menjadi presdir.

"Kim Taehyung itu siapa? kamu kan Nathan sejak kapan kamu ganti nama?" Tanya Andra yang masih bingung.

"Itu loh pa, boyband Korea yang gantengnya di atas rata-rata" Jawab Aliyah antusias.

"Lah mama kok tau?" Tanya Nathan heran.

"Iya dong mama kan fans berat pakai banget" Kata Aliyah.

"Tuh kan mama sama kayak Amelia aku tahu itu dari Amelia karena dia sangat menyukai boyband Korea itu. Mama sudah punya kesamaan dengan Amelia pasti kalian cocok kalau jadi mertua dan menantu" Kata Nathan senang.

Sementara Andra hanya bengong karena tidak mengetahui pembicaraan mereka itu mengenai boyband.

"Mama tidak pernah mau punya menantu seperti Amelia itu. Lebih baik carikan mama menantu yang menyukai BTS juga dan baik luar dalam gitu ajah kok repot" Ucap Aliyah.

"Ya ampun mama kira gampang apa cari yang begituan sudah ada yang pasti juga" Kata Nathan.

"Sudah-sudah kapan berangkat kerjanya kamu Nathan. Juan pasti sudah menunggumu diluar nanti dilanjutkan lagi tawar-menawarnya" Kata Andra.

Seketika itu juga Nathan tertawa "Kayak pasar ajah sih pa. Ya udah papa dan mama Nathan berangkat kerja dulu" Pamit Nathan.

"Iya hati-hati Kim Taehyung" Kata Aliyah.

Andra yang mendengar hanya geleng-geleng kepala.

"Ok mamaku sayang" Kata Nathan dan berjalan keluar langsung memakai mode wajah datarnya.

Benar saja Juan sudah menunggu diluar ketika melihat tuan muda Nathan menuju mobil, Juan segera membukakan pintu mobil.

"Silahkan masuk tuan" Kata Juan lalu menutup pintu mobil dan berjalan ke depan di bagian pengemudi masuk ke dalam mobil lalu mengemudikan mobilnya menuju ke perusahaan.

-----

boleh ngemis bintang gak?

oh, gak boleh ya🙂🙂

ya udah deh, gak pa pa😊😊😊

(😞😞😞)

-----