"Maafkan aku yang sudah mengganggumu." Amurwa Bhumi segera menarik nafasnya, mencoba menenangkan hatinya. Ia ingin memprotes tindakan manja istrinya, namun dia urungkan.
"Sabar, ini ujian" batinnya.
"Kamu boleh pergi kalau marah!" Amurwa Bhumi menggeleng. Benar-benar shok terapi yang jitu yang dilakukan oleh istrinya saat ini.
"Tidak, Honey. Kau sama sekali tidak menggangguku. Aku hanya ingin di rumah sekarang. Menemani istriku yang sekarang sedang mengandung anakku.
"Oh, jadi kalau aku tidak memgandung, kamuakan bisa membiarkanku ?"
"Honey, maafkan suamimu ini. Sekarang aku tidak ingin berebat. Aku ingin memelukmu ya, seperti ini. Sekali saja. " Padmasari mengangguk. Ia sangat suka dengan perlakuan Amurwa Bhumi. Rasa laparnya sudah hilang. Ia menikmati kebersamaannya dengan suaminya di siang hari seperti saat ini.
"Sayang" Padmasari memandang Amurwa dengan tatapan mata indahnya.