"Aaaaaaa"
Jerit Nana dan Amira bersama-sama. Adam dan Andika serta Cindy hanya menggeleng-gelengkan kepala memandang tingkah mereka berdua.
"Nana kenapa sih? Bahagia sekali. Bagi-bagi dong kebahagiaannya." Ucap Cindy sambil bersungut manja. Ia sebenarnya penasaran dengan mereka berdua yang sejak tadi mengutak-atik laptop-laptop di hadapannya, mengamati pergerakan sebuah titik yang berjalan. Namun Cindy sama sekali tidak tahu apa dibalik semuanya.
"Apakah sudah ketemu?" tanya Adam sambil memandang laptop Nana. Nana mengacungkan kedua jempolnya.
"Yap. Berhasil."
"Alhamdulillah."
"Dimana posisinya?" Adam mendekat, mengawasi pergerakan titik di map yang dizoom oleh Nana.
"Lihat! Jalan XX, kau bisa mengenali ini? Cafe Anelia, dan di sebelahnya ada gang kecil. Mereka melewati ini dan .. . mereka masuk ke sebuah perumahan elit."
"Subhanallah. Jadi selama ini kita terkecoh penampilannya?"