"Sayang. Ayo bangun! Mas sudah datang dan kita akan pulang.. Kita akan segera menemukan Andika. Anak kesayangan bidadari surgaku yang jelita ini, ok?" Tidak ada respon. Padmasari masih setia dalam kebisuannya.
Susana, Minah dan Marni segera menyingkir, memberi ruang untuk Amurwa melakukan komunikasi dengan istrinya.
"Sayang. Bangunlah. Kalau kau lemah seperti ini, lalu bagaimana dengan Masmu ini? Kau yang selalu menguatkanku. Kau yang selalu menjadi semangatku. Ayo, lakukan sesuatu agar Andika segera menghambur ke pelukanmu!" sekali lagi Amurwa mencium kening Padmasari.
Willy dan Kusuma yang menyaksikan usaha Amurwa hanya bisa saling pandang. Mereka tahu bagaimana sulitnya membangunkan hati yang terpuruk. Karyajasa yang biasanya menjadi penyemangat Padmasari, kini mencoba menerobos para ibu, mendukung aktivitas Amurwa.