"Bagus. Aku berharap semoga keluarga yang kau bangun akan menjadi keluarga yang diridhai Allah, Kusuma. Biarkan keponakanku yang kau anggap salah hidup seperti sekarang ini. terlunta-lunta dengan harta yang diperolehnya dari pacar-pacarnya. Dia juga sudah bahagia. kalau tadi datang ke pestamu, aku yakin itu murni karena dia ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu saja. Tidak lebih."
"Alhamdulillah kalau begitu." Ucap Prapti sambil meninggalkan arena. Semua yang melihatnya nampak tersenyum memandang wanita judes yang sudah memasang wajah aslinya.
"Kau kenapa juga melayaninya, Kusuma. Tidak enak kan kalau ada makanan di hadapan kita kok kita bertengkar. Apalagi sedang ada tamu, Kusuma." Ucap Andini. Sazkia memandang suaminya dengan wajah cemberut. Membenarkan apa yang diucapkan bibi mertuanya.
"Biarkan saja, Bi. Bibi Prapti juga harus tahu bahwa selama ini yang dia bela adalah orang yang salah. Meski dia keluarga kita kalau salah ya tetap salah."