"Aku tidak tahu apa-apa."
"Jangan membohongiku, Sazkia. Aku tahu kau sedang berbohong. Kau tahu masalah yang sedang kuhadapi sekarang bukan?" Sazkia melongo. Heran memandang Kusuma yang muram. Seperti ada rasa bersalah yang teramat sangat. Namun ia tidak tahu sama sekali apa.
"Mas bilang aku bohong?"
"Ya. pasti kau tahu semuanya. Dia sudah hadir di sini dan tadi di halaman kau pasti tahu kalau dia mendekatiku."
"Dia siapa, Mas? Dan apa yang terjadi di halaman? Siapa yang mendekati? Aku sama sekali tidak tahu."
Kusuma memandang wajah Sazkia memastikan bahwa dirinya memang benar-benar tidak sedang membocorkan rahasianya pada sang istri.
"Dia mantanku. Wanita yang berbaju merah yang tadi duduk di sudut ruangan di sana." Kusuma menunjuk arah dimana tadi Pinkan duduk. Sazkia mengikuti arah telunjuk Kusuma, dia memang melihat wanita itu. Tapi dia sama sekali tidak tahu mengapa wanita itu kini telah hilang tanpa melewati mereka.